Oleh karena itu, pihaknya mengimbau kepada semua warga untuk waspada dan melakukan 3M yakni Menguras, Menutup, dan Mengubur untuk meminimalisir pertumbuhan jentik nyamuk Aedes Aegepty.
Deden mengaku, anaknya juga terjangkit demam berdarah namun hasil laboratorium masih abu-abu antara demam berdarah dan penyakit tifus.
“Hari ini (kemarin,red) anak saya baru pulang setelah dirawat karena diduga demam berdarah,” ujar Deden.
Baca Juga:Cianjur PPKM Level 2Mobil Terparkir Liar di Kota Bandung, Siap-siap Kena Derek ‘Bandrek’
Dirinya mensinyalir, pertumbuhan nyamuk demam berdarah akan terus berkembang seiring pancaroba antara musim hujan ke musim kemarau dalam pekan ini. “Beberapa hari ini tak ada turun hujan, genangan air sisa musim hujan menjadi sarang nyamuk, kami imbau semua warga untuk melakukan bersih-bersih,” ujar Deden.(yis/hyt)