Cianjurekspres.net – Dewan Kesenian Cianjur (DKC) Kabupaten Cianjur, terus berupaya membangkitkan seni tradisi. Salah satunya melalui Dangiang Sunda Ngajomantara Konser Sunda Buhun, Sunda Milenial di Gedung DKC, Sabtu (18/12).
Ketua DKC Cianjur, Yusuf Gigan mengatakan, acara tersebut dimaksudkan sebagai pencerahan, bagaimana menuangkan spirit budaya tradisional. Karena itu identik sebagai ciri bangsa, sebagai cara mempersatukan juga keragaman.
“Kami mengundang Iman Jimbot sebagai contoh saja. Bagaimana mereka yang mendunia, melanglang buana itu bisa dilakukan kemungkinan oleh seniman tradisional,” kata dia kepada Cianjur Ekspres.
Baca Juga:Artipena Jabar Sebut Tren Pengguna Narkoba Selama Pandemi MeningkatKecanduan Gadget Bisa Berdampak Buruk Bagi pelajar
Makanya, lanjut dia, orang-orang di luar negeri seperti di Eropa, Australia yang lebih dibutuhkan adalah mungkin seni tradisi. “Karena seni modernitas itu sudah milik mereka, kami bukan apa apanya lagi kalau berbicara soal moderenitas,” ungkap dia.
Tapi, lanjut dia, kalau berbicara soal seni tradisi mungkin Indonesia punya segala-galanya, Sunda apa lagi dengan kekayaan yang luar biasa kami lihat tadi bagaimana musik Cianjuran, bagaimana juga tari jaipong, wayang.
“Ini mungkin menjadi penggerak kesenian Cianjur terus terusan ke depan membangkitkan kembali karakter kita dalam kesenian Sunda harus dibangkitkan, dan mesti dikembalikan kejayaannya dengan berbagai upaya,” paparnya.
Pihaknya di DKC dengan berbagai cara meujudkan bagaimana seni tradisi itu bisa hidup, bisa kembali dimintai dan disukai. “Karena, mau tidak mau ketika seni tradisi bahkan ke sundaan itu dilupakan, mungkin ada yang hilang dari jati diri kita,” ungkapnya.
Dia mengatakan, pihaknya akan terus mendorong seni tradisi Cianjur hadir di masyarakat. “Karena banyak para seniman yang harus dihidupkan dengan berbagai kegiatan. Tentu saja di sini pemerintah, kemudian juga lembaga lembaga kesenian, komunitas komunitas seni perlu bahu membahu untuk bekerja sama. Seperti tema kegiatan, membangkitkan kembali seni tradisi,” tandasnya.(dik/hyt)