Satgas: Kecepatan Vaksinasi Covid-19 Harian di Cianjur Turun

Satgas: Kecepatan Vaksinasi Covid-19 Harian di Cianjur Turun
VAKSINASI: Suasana pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Cianjur.
0 Komentar

Cianjurekspres.net – Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19, Kabupaten Cianjur, Yusman Faisal, mengungkapkan terjadi penurunan kecepatan vaksinasi Covid-19 harian di Kabupaten Cianjur. Dari yang awalnya bisa mencapai 35 ribu per hari, sekarang hanya 3.000-4000 orang per hari.

“Kecepatan harian saat ini vaksinasi menurun 0,1 sampai 0,2 persen sekitar kurang lebih 3.000 sampai 4.000 per hari dari sebelumnya bisa mencapai 35 ribu per hari. (Itu,red) di semua fasyankes (fasilitas pelayanan kesehatan) baik itu Puskemas, Sentra vaksin dan lainnya terakumulasi kecepatannya per hari seperti itu,” katanya, Senin (13/12).

Alasannya, jelas Yusman, dengan capaian vaksinasi Covid-19 di Cianjur 64 persen sudah tidak bisa lagi mengundang masyarakat untuk datang ke lokasi vaksinasi, namun harus didatangi ke rumah-rumah.

Baca Juga:Angka Kemiskinan Naik Pasca Covid-19, Bupati Cianjur Siapkan Program Pembangunan RutilahuPasca Right Issue, CAR BRI Solid di 24,54%, Kemampuan Tumbuh Berkelanjutan Semakin Kuat

“Minat masyarakat untuk vaksin 70 persen masih sangat antusias dan memang sisanya kurang tersosialisasikan atau pun tidak mempunyai akses untuk mendapatkan informasi,” katanya.

“Jadi memang orang-orang tua kemudian penduduk terutama di wilayah bagian selatan jarak dari satu rumah ke rumah berjauhan. Kampung-kampung terpencil yang di luar jangkauan internet dan lain sebagainya jadi kendala,” sambung Yusman.

Sebagai antisipasinya, bagi daerah yang vaksinasinya ke desa atau kecamatan kurang dilakukan secara door to door (baca: pintu ke pintu,red).

Yusman mengatakan, Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur sedang mengajukan penyesuaian data ke pusat agar yang dipakai nanti riil dari Disdukcapil. Karena kalau mengacu ke Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) jumlah sasaran target warga wajib vaksinasi di Cianjur lebih besar begitu juga selisihnya.

“Data KPCPEN 1,9 juta jiwa, kalau kita melihat riil ke lapangan tidak sebanyak itu yang wajib vaksin. Artinya data riilnya lebih kecil dibandingkan data KPCPEN. Lalau melihat data riil rata-rata sudah di atas 80 persen capaian (vaksinasi,red) masing-masing desa, bahkan memang ada yang sudah 90 dan 100 persen. Tetapi kalau mengacu data KPCPEN kurang lebih masih ada 35 persen lagi yang belum di vaksin,” katanya.

0 Komentar