Cianjurekspres.net – Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengakui angka kemiskinan di Kabupaten Cianjur cenderung meningkat pasca di hantam badai pandemi Covid-19, sehingga masuk dalam kategori miskin ekstrem. Salah satu penanganannya dengan program membangun Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu)
“Ya, angka kemiskinan di Kabupaten Cianjur ini meningkat begitu signifikan pasca Covid-19, sehingga saat ini masuk kategori miskin ekstrem,” kata Bupati Cianjur, H. Herman Suherman, belum lama ini.
Herman mengatakan, untuk menanggulangi angka kemiskinan ekstrem di Cianjur pihaknya saat ini memiliki program membangun Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) bagi masyarakat yang masuk kategori miskin.
Baca Juga:Pasca Right Issue, CAR BRI Solid di 24,54%, Kemampuan Tumbuh Berkelanjutan Semakin KuatMensos Siapkan Pendampingan Berkelanjutan untuk Pelatihan Kewirausahaan
“Saya akan bangunkan rumah layak huni, bagi warga yang tinggal dirumah tidak layak huni. Namun syaratnya lahannya harus pribadi agar tidak masalah diujung,” katanya.
Menurutnya, menangani kemiskinan di Kabupaten Cianjur bukan hanya tanggungjawab pemerintah saja. Herman mengatakan, jika ada para donatur yang ingin menyumbangkan rezekinya untuk mereka warga miskin dipersilahkan.
“Ini bukan hanya tanggungjawab pemerintah loh, akan tetapi ini harus ditangani secara bersama. Jadi, kalau ada donatur silahkan bantu,” ucapnya.
Dirinya mengungkapkan, peran Dinas Sosial Kabupaten Cianjur saat ini mulai terlihat dengan dibuktikan kurang lebih 100 rumah tidak layak huni yang sudah diperbaiki dan dibangun.
“Dinas Sosial pun punya peran penting untuk menuntaskan kemiskinan di Cianjur, kurang lebih sudah ada 100 rumah tidak layak huni yang sudah dibangun,” jelas Herman.
Herman menegaskan, jika semua bergerak tentunya akan terselesaikan. “Misalkan Dinsos untuk bantu rumah, PUPR penataan infrastrukturnya,” tandasnya.(yis/hyt)