Alat Deteksi Tsunami di Cianjur Rusak, Ketua DPRD: Bisa Mengancam Keselamatan Warga di Pesisir Pantai

Alat Deteksi Tsunami di Cianjur Rusak, Ketua DPRD: Bisa Mengancam Keselamatan Warga di Pesisir Pantai
0 Komentar

Cianjurekspres.net – Rusaknya alat Tsunami Early Warning System (TEWS) atau pendeteksi dini tsunami yang ada di pesisir pantai Cianjur Selatan, disoroti DPRD Kabupaten Cianjur. Mereka meminta agar pemerintah pusat segera memperbaiki alat tersebut.

“Yang saya tahu itu kewenangannya dari pusat. Tapi kita dorong supaya cepat ada perbaikan,” ujar Ketua DPRD Kabupaten Cianjur, Ganjar Ramadhan, Senin (6/12).

Ganjar menilai, rusaknya alat deteksi tsunami yang ada di wilayah Selatan Cianjur dapat mengancam keselamatan warga di pesisir pantai. Mengingat potensi bencana yang sangat tinggi di Cianjur.

Baca Juga:Masih Rendah, Capaian Vaksinasi Covid-19 Lansia di Cianjur Baru 57 PersenPSSI dan PT LIB Bakal Uji Coba Hadirkan Penonton di Babak 8 Besar Liga 2

“Sekarang musim hujan, takutnya gelombang tinggi akan terjadi. Kalau alat pendeteksi itu tidak berfungsi bisa mengancam warga,” katanya.

Diberitakan sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, mencatat sebanyak lima alat Tsunami Early Warning System (TEWS) atau sistem peringatan dini tsunami yang terpasang di laut selatan Cianjur sudah tidak berfungsi.

Tidak berfungsinya alat sistem peringatan dini tsunami tersebut karena mengalami kerusakan akibat dimakan usia dan cuaca sejak empat tahun terakhir.

Sekretaris BPBD Cianjur, Rudi Wibowo, mengungkapkan, alat pendeteksi tsunami yang dipasang sejak beberapa tahun lalu tersebut terpasang di tiga pantai di Kecamatan Cidaun, Sindangbarang dan Agrabinta.

“Alat tersebut sudah terpasang beberapa tahun yang lalu, namun sejak empat tahun terakhir sudah rusak dan tidak berfungsi. Kita tidak dapat melakukan perbaikan karena milik BNPB,” ujarnya, Minggu (5/12).

Rudi menjelaskan, rusaknya alat pendeteksi dini tsunami tersebut akibat lapuk dimakan usia dan faktor cuaca. Bahkan, pihaknya telah melaporkan hal tersebut namun hingga saat ini belum ada perbaikan atau jawaban pasti dari BNPB terkait kapan akan dilakukan perbaikan.

“Kami tidak bisa memperbaiki karena bukan ranahnya. Kita hanya melakukan pengawasan terhadap alat deteksi yang disediakan BNPB,” katanya.

Baca Juga:Pohon Setinggi 25 Meter Tumbang di Cugenang Cianjur, Arus Lalulintas Sempat Macet 2 KilometerTanggap Bencana Erupsi Semeru, BRI Kerahkan Mobil Evakuasi dan Bangun Posko Bantuan

“Sejak alat dipasang di pantai selatan Cianjur, tidak disertai dengan serah terima, sehingga kami tidak tahu harus berbuat apa, meski alat pendeteksi tsunami sangat dibutuhkan,” sambung Rudi.

0 Komentar