Survei IPO: Kepuasan pada Kinerja Presiden Kian Merosot

Mulai 28 April 2022, Presiden Jokowi Larang Ekspor Bahan Baku Minyak Goreng
Presiden RI, Joko Widodo.(istimewa)
0 Komentar

Cianjurekspres.net – Survei nasional yang dilakukan Indonesia Political Opinion (IPO) pada 29 November hingga 2 Desember 2021, menunjukkan tingkat kepuasan pada kinerja Presiden RI, Joko Widodo kian merosot hanya mencapai angka 51 persen. Padahal pada periode survei di Agustus 2021 masih di angka 52 persen.

Sedangkan angka ketidakpuasan pada kinerja Presiden berada di angka 47 persen dan 2 persen sisanya ragu-ragu memberikan penilaian. Pada periode Agustus 2021, angka ketidakpuasan hanya mencapai 41 persen dengan 7 persen penilaian ragu-ragu. Terjadi peningkatan angka ketidakpuasan sebesar 4 persen hanya dalam kurun waktu 3 bulan.

“Persepsi kepuasan publik terhadap kinerja Presiden dalam penanganan pandemi masih belum dominan, cenderung kian menurun jika dibandingkan dengan survei periode Agustus 2021. Termasuk dalam hitungan detail turut terjadi penurunan pada bidang sosial, hukum dan politik. Bahkan, tingkat kepuasan publik pada kinerja Presiden berada di bawah persentase jumlah pemilih Joko Widodo-Ma’ruf Amin di Pemilu 2019,” ujar Direktur Eksekutif IPO, Dedi Kurnia Syah dalam keterangannya, Sabtu (4/12/2021).

Baca Juga:Transaksi AgenBRILink Tembus Rp1.000 TriliunMonumen Pahlawan Covid-19 Jawa Barat Diresmikan Hari Ini

Senada dengan penurunan kepuasan pada kinerja Presiden, Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin pun tak luput dari sorotan survei publik IPO. Ma’ruf Amin dalam perspektif publik hanya memuaskan di angka 31 persen, tidak memuaskan 62 persen, sisanya 7 persen menyatakan ragu-ragu. Jika dibandingkan dengan Presiden, penilaian publik ini terpaut sangat jauh.

“Tidak banyak berubah hasil survei ini dengan periode Agutus 2021. Posisi Wapres dalam persepsi publik tetap jauh di bawah tingkat kepuasan pada kinerja Presiden. Bahkan bidang sosial sekalipun yang paling dekat dengan ketokohan Wapres cenderung konsisten menurun hingga di angka 27 persen. Kondisi ini menandai semakin banyak publik yang tidak percaya pada kapasitas Wapres Ma’ruf Amin,” jelas Dedi.

Diungkapkan Dedi, secara detail, kinerja pemerintah pada bidang hukum dan politik merupakan bidang paling signifikan berkontribusi pada penurunan angka persepsi publik, yakni hanya memuaskan di angka 39 persen. Sementara dua bidang lainnya cukup baik, bahkan bidang ekonomi melampaui persepsi pada kepuasan Presiden yakni sebesar 53 persen, dan bidang sosial sebesar 48 persen.

“Kontribusi terbesar penurunan persepsi publik dari kinerja bidang politik dan hukum, juga terkait kinerja kementerian kesehatan yang hanya mampu memuaskan di angka 36 persen. Tentu ini di sayangkan, bagaimanapun kerja kemenkes paling disorot sepanjang pandemi,” tandas Dedi Kurnia Syah.

0 Komentar