“Kita nanti jalan-jalan lewat Panaitan, nanti kalau Sultan berkenan ada rute nostalgia saat dulu Kanjeng Ratu Hemas itu ikut orang tuanya kerja di Bandung, Sri Sultan jatuh cinta lalu keliling Bandung, mungkin faktor udara yang membuat gerimis romantis,” ujar Ridwan Kamil.
Gayung bersambut, Sri Sultan Hamengkubuwono X menilai kerja sama antar provinsi ini penting dalam meningkatkan tata kelola pemerintahan menuju ke arah yang lebih baik untuk mengikuti perkembangan zaman.
“Kerja sama antar provinsi ini penting terutama pelayanan publik dan pengembangan potensi daerah,” ungkapnya.
Baca Juga:Ridwan Kamil Sebut Pelaku Ekraf Perlu Terfasilitasi via Platform Digital NFTDinkes Cianjur Bakal Dirikan Posko Pengawasan dan Pemantauan saat Penerapan PPKM Level 3
Sri Sultan pun menjelaskan terkait pepatah Sunda untuk silih asih, silih asah, silih asuh, demi terciptanya iklim kerja sama yang saling menguntungkan kedua belah pihak.
“Kudu silih asih, silih asah jeung silih asuh adalah pepatah sunda yang menganjurkan kita untuk saling mengasihi. Saling mengajari dan saling menjaga satu sama lain, agar tercipta iklim kerja sama sarat kedamaian. Itulah tujuan kehadiran delegasi gubernur Jabar ke Yogyakarta,” terangnya.
Kunjungan persahabatan ini menurutnya ditandai dengan pertukaran budaya. Pesona Budaya Jawa Barat adalah perintisan kerja sama pariwisata, budaya dan ekonomi kreatif dalam bentuk kolaborasi dan strategi untuk bangkit bersama guna pemulihan ekonomi kedua provinsi.
“Selain itu juga, penandatanganan MoU tentang pengembangan potensi daerah dan peningkatan pelayanan publik. Kemauan baik itu tentu harus kita sambut dengan tangan terbuka dan lapang dada,” tandasnya.
Ia pun direncanakan akan tiba di Bandung pada tanggal 7 Desember untuk menindaklanjuti kerja sama DIY -Jabar. Tak hanya itu, Sri Sultan diajak berkeliling oleh Kang Emil untuk mengenang masa muda saat mengejar cinta ya Kanjeng Ratu Hemas. “Saya ke Bandung acaranya tanggal 7 keliling Bandung nostalgia masa lalu,” pungkasnya. (*/nik)