Cianjurekspres.net – Pembibitan domba Garut di Cianjur masih terkendala lahan gembala dan pakan rumput. Meski demikian progres target kuota pembibitan sejauh ini berjalan baik.
Hal tersebut dikatakan oleh seorang peternak pembibitan domba Garut, Yuyun Yunardi (45), yang mengembangkan peternakan di kawasan perkebunan Desa Sukamanah, Kecamatan Mande.
“Usaha ini dirintis mulai April tahun ini. Tujuan utama pembibitan dengan jumlah indukan Garut 100 ekor ada juga yang proses penggemukan,” ujar Yuyun saat ditemui, Selasa (30/11).
Baca Juga:Pemkab Cianjur Bebaskan PBB Bagi Warga Berpenghasilan RendahBupati Cianjur Klaim Sudah Bentuk Satgas Nikah Siri dan Kawin Kontrak
Yuyun menargetkan pembibitan dan penggemukan domba Garut ini diperuntukkan bagi kebutuhan Idul Adha. “Kalau ada tampilan badan bagus dan tanduk bagus, itu biasanya bonus,” katanya.
Yuyun mengatakan, kebutuhan uuntuk keseharian di usaha ternak yang dijalankannya secara konvensional masih dominan rumput dan tambahan konsentrat. Peternakan pembibitan domba yang digelutinya melibatkan empat orang pekerja dengan total ternak saat ini ada 200 ekor.
“Siklus domba hamil bervariasi, kalau kondisi ternak induk bagus, 51 hari bisa dikawinkan lagi,” katanya.
Menurutnya, kendala dalam usaha pembibitan domba untuk skala banyak harus punya lahan gembala sendiri, dengan begitu ternak bisa memilih sendiri rumput yang disuka. “Kalau sistem sabit rumput konsekuensinya tenaga kerja,” katanya.
Kendala lain adalah pemeriksaan kesehatan ternak yang harus rutin. Penanganan penyakit jika jumlah ternak banyak harus ditangani kesehatannya dengan kesiapan obat-obatan.
“Kendala lainnya terkait harga domba, harga jantan dan betina yang belum seimbang,” katanya.
Ia mengatakan, saat ini harga di pasaran untuk daging domba jantan hidup Rp80 ribu perkilogram dan betina Rp50 ribu perkilogram. “Harganya masih relatif,” paparnya. (yis/sri)