Meninggal Usai Disiram Air Keras Oleh Suaminya, Sosok Sarah Dikenal Salihah

Meninggal Usai Disiram Air Keras Oleh Suaminya, Sosok Sarah Dikenal Salihah
FOTO korban KDRT
0 Komentar

Cianjurekspres.net – Kejadian penyiraman air keras yang mengakibatkan Sarah Sesa MS (21) warga Kampung Munjul RT 02/RW 07, Desa Sukamaju, Kecamatan Cianjur meninggal dunia, bukan hanya mengagetkan pihak keluarga melainkan warga sekitar. Almarhumah, dikenal sebagai sosok yang salihah. Korban disiram air keras yang diduga dilakukan oleh suaminya sendiri berinisial AL (29) Warga Negara Asing (WNA) asal Timur Tengah.

Menurut Ayah Tiri Korban, Saman (60), suami korban datang sendiri ke Cianjur untuk menghampiri Sarah karena jatuh hati. Sempat tiga kali ditolak dan keempat kali baru diterima. Dirinya mengatakan, kepada Sarah, sang suami menjanjikan mobil, vila dan rumah makan.

“Orangnya dikenal warga sini baik Neng Sarah mah, sudah cantik juga salihah, pokonya tak ada yang menduga akan berakhir seperti ini,” ujar Ketua RW 07, Endang Sulaeman (57), kemarin (21/11).

Baca Juga:Masyarakat Sesalkan Cianjur Kembali ke PPKM Level 3 di Akhir TahunWarga Pertanyakan Pekerjaan Betonisasi Banprov Diduga Tak Sesuai, Kades: Saya Sudah Laporkan ke APH Baru Secara Lisan

Endang mengatakan, Sarah adalah warga yang ramah, dikenal berparas cantik dan baik di lingkungan warga. Setelah dua bulan menikah siri dengan suaminya, warga tak pernah mendengar percekcokan hingga kejadian Sabtu (20/11) dinihari.

Dirinya mengungkapkan, ada perubahan setelah menikah dimana suaminya sedikit posesif. Jika sedang berada di rumah, suaminya sering melarang Sarah keluar rumah bahkan sekadar belanja ke warung dekat rumahnya. “Kalau sudah menikah, suaminya sering ke sini,”  ucap Endang.

Menurutnya, warga menyebut suami Sarah kurang baik dalam mengendarai motor karena setiap kali keluar rumah selalu Sarah yang berada di depan. “Saya melihat sebelum menikah Sarah dibelikan motor,” kata Endang.

Selain kurang baik dalam mengendarai motor, jelas Endang, suami Sarah juga tidak terlalu lancar dalam memarkirkan mobil. “Kalau parkir mobil sering menghalangi warga lain, beberapa kali warga sempat memanggil suaminya jika memarkir mobil menghalangi jalan warga,” katanya.

Endang mengatakan, suami Sarah juga tak fasih berbahasa Indonesia. Hanya mengerti bahasa Arab dan Inggris. “Pernah ditegur warga sini yang bisa bahasa Inggris soal parkir kendaraannya, ia hanya mengangguk-angguk,” kata Endang.

Belakangan diketahui, bahwa ayah kandung Sarah adalah seorang tentara di Arab Saudi. Erawati sang ibu kandungnya menikah saat bekerja menjadi TKW di Saudi. Namun ayah kandung Sarah dikabarkan sudah meninggal dunia.

0 Komentar