Cianjurekspres.net – Kehadiran Perusahaan Efek Daerah (PED) kini memberikan kemudahan bagi investor daerah dalam berinvestasi di Pasar Modal Indonesia. Pada 8 Oktober 2021 lalu, PT BJB Sekuritas Jawa Barat yang merupakan anak perusahaan dari PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (BJBR), telah resmi beroperasi sebagai PED pertama di Indonesia yang berasal dari Jawa Barat, dengan dukungan dari PT Mandiri Sekuritas sebagai Anggota Bursa Sponsor PED.
Sejak tahun 2019, telah terdapat aturan mengenai dimungkinkannya perusahaan di daerah untuk menjadi PED dimana untuk melakukan transaksi di Bursa harus menggandeng sponsor yang merupakan salah satu Perusahaan Efek yang telah menjadi Anggota di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Peraturan yang dimaksud adalah POJK nomor 18/POJK.04./2019 tentang Perusahaan Efek Daerah. Lalu, tahun ini pertama kalinya beroperasi satu PED, yang tentunya menjadi salah satu tonggak sejarah baru bagi perkembangan Pasar Modal Indonesia.
Baca Juga:Kakek di Kadupandak Gagahi Anak di Bawah Umur Hingga MelahirkanKonsisten Hadirkan Layanan Prima, Contact Center BRI Raih 14 Penghargaan dari ICCA
Dengan hadirnya PED, diharapkan dapat membuat penyebaran investor semakin merata di berbagai daerah. Di Jawa Barat sendiri, menurut Direktur Utama PT BJB Sekuritas Jawa Barat, Yogi H. Permadi, ada sekitar 50 juta penduduk Jawa Barat dan PT BJB Sekuritas Jawa Barat menargetkan paling tidak bisa membukakan rekening efek bagi 5.000 investor baru di Jawa Barat sampai akhir tahun depan. Hingga awal November 2021, sudah tercatat 700 investor yang membuka rekening di PT BJB Sekuritas Jawa Barat.
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat, jumlah investor pasar modal tumbuh 71,42% sepanjang tahun 2021. Hal itu terlihat dari single investor identification (SID) yang mencapai 6,76 juta per 29 Oktober 2021, yang terdiri atas investor saham, obligasi, dan reksa dana. Dari jumlah tersebut, total investor Pasar Modal di Jawa Barat sudah mencapai lebih dari 1,3 juta SID atau 20% dari SID nasional dengan penambahan di 2021 yang mencapai 645.014 SID baru. Jawa Barat berkontribusi cukup besar bagi pertumbuhan investor pasar modal secara nasional.
Potensi pertumbuhan jumlah investor di Indonesia masih sangat besar karena jumlah penduduk usia produktif di Indonesia per tahun 2020 terdapat sebanyak 187,21 juta jiwa. Sementara itu, dilihat dari jumlah persebaran investor Pasar Modal sebagian besar investor masih terpusat di berbagai kota besar.