Prihatin! Belasan Tahun Sekeluarga Tempati Rumah Reyot

Prihatin! Belasan Tahun Sekeluarga Tempati Rumah Reyot
TINGGAL: Tampak Unang (tengah), foto bersama dengan Relawan Tagana, Ujang (kanan) di depan rumah tinggalnya. (FOTO: Ayi Sopiandi)
0 Komentar

MEMPRIHATINKAN, mungkin ini kata yang tepat untuk menggambarkan kondisi rumah tidak layak huni milik Unang (40) Warga Kampung Tegal Abon RT 03/ RW 09, Desa Bobojong, Kecamatan Mande, Kabuppaten Cianjur.

Selama belasan tahun, dirinya bersama istri dan anaknya harus menempati rumah yang nyaris roboh karena posisinya miring, ditambah kayu penyangga bangunan sudah lapuk di makan usia.

“Kurang lebih saya menempati rumah panggung ini sudah 15 tahun,” kata Unang saat ditemui di rumahnya di Kampung Tegal Abon, Rabu (10/11).

Baca Juga:Cianjur Tak Miliki Bangunan MuseumMaling Bobol Kios, Sejumlah STNK Digasak

Unang mengungkapkan, sudah kurang lebih setahun dirinya bersama keluarga menempati rumah yang kondisinya miring. “Kalau miring begini kurang lebih ada satu tahunan, tentunya saya bersama istri dan juga anak was-was. Tapi, mau bagaimana lagi,” ungkapnya.

Dirinya mengaku tidak ada pilihan lain selain tetap bertahan meski kondisi terbilang reyot. Unang mengaku bingung akan pindah kemana, karena rumah satu-satunya hanya itu. “Tentunya banyak tetangga merasa iba dan khawatir terjadi ambruk,” katanya.

Meski demikian, Unang mengatakan, dirinya rutin mendapatkan bantuan program pemerintah. Mulai dari Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) hingga Program Keluarga Harapan (PKH). “Alhamdulillah pak, kalau bantuan dari pemerintah ada, bahkan PKH juga dapat,” ucapnya.

Menurutnya, rumah yang ditempatinya dalam waktu dekat akan direhab menjadi layak huni oleh seorang dermawan. “Informasi dari Pak Ujang yang juga sebagai Relawan Tagana, rumah saya ini akan dibangun menjadi rumah layak huni. Mudah-mudahan segera terlaksana,” harapnya.

Sementara itu Relawan Tagana Kecamatan Mande, Ujang (35) mengungkapkan, pihaknya mengetahui kondisi rumah tidak layak huni dan nyaris ambruk milik Unang dari informasi yang beredar.

“Saya langsung cek lokasi, ternyata memang kondisinya memperihatinkan. Ngeri, kalau sudah terjadi ambruk karena posisinya kemiringannya kurang lebih sudah 70 drajat,” katanya.

Ujang mengatakan, saat ini bantuan sudah mulai berdatangan dari para donatur. “Mulai dari Genteng, batu, pasir, dan bata pres mulai berdatangan untuk persiapan pembangunan rumah pak Unang,” tandasnya.(yis/hyt/sri)

 

0 Komentar