SEJUMLAH wilayah di Kabupaten Cianjur selama beberapa hari ini dilanda bencana hidrometeorologi berupa hujan lebat disertai angin kencang yang menimbulkan banjir dan tanah longsor.
Seperti yang terjadi di Kecamatan Sukanagara, sebanyak 125 rumah di delapan kampung di Desa Sukanagara terendam banjir. Sementara dua kampung lainnya di desa yang sama diterjang longsor, Senin (1/11).
“Ada delapan kampung yang diterjang banjir akibat meluapnya Sungai Cibalapulang, lalu dua kampung diterjang longsor,” ujar Camat Sukangara, Robbi Erlangga melalui sambungan telepon, Selasa (2/11).
Baca Juga:Dishub Akan Beri Tukang Parkir InsentifWebsite cianjurkab.go.id Error, Kabag Humas: Sedang Ada Perbaikan
Dirinya mengatakan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Adapun delapan kampung yang dilanda banjir, yakni Kampung Haurkuning RT 04/02, Kampung Pos RT 01/02, Kampung Paratag RT 06/05, Kampung Rawasari Rt 03/02, Sukagalih RT 06/0, Kampung Leuwisari, Kampunh Leuwibunder, dan Kampung Kaum. Sedangkan dua kampung yang diterjang longsor adalah Kampung Begod RT 05/01 dan Kampung Batukorsi.
“Dugaan karena terjadi hujan deras mulai pukul 13.00 WIB sampai dengan pukul 21.00 WIB, sehingga mengakibatkan sungai Cibalapulang meluap ke daerah pemukiman warga sekitar di beberapa kampung, dan beberapa rumah milik warga setempat terendam air luapan dari sungai Cibalapulang tersebut,” kata Robbi.
Lebih lanjut Robbi mengungkapkan, total 127 kepala keluarga yang terdampak banjir dengan jumlah 410 jiwa.
Sementara itu di Kecamatan Campaka, kurang lebih 50 rumah di Desa Mekarjaya terancam pergerakan tanah dan mengalami kerusakan. Bahkan sejumlah akses jalan tertimbun longsor.
Tidak ada korban jiwa, namun kerugian ditaksir mencapai Rp300 juta. Kepala Desa Mekarjaya, Ahmad Saepudin mengatakan, rumah yang rusak akibat pergerakan tanah terdiri dari lima kedusunan.
“Pertama Dusun Gunung Kemang, Dusun Bongas, Dusun Cilimus, Dusun Lewibitung, dan Dusun Mekar Manah. Jadi jumlahnya 50 KK itu dari keseluruhan dusun yang ada di wilayah Desa Mekarjaya,” ujarnya kepada Cianjur Ekspres, saat dihubungi melalui sambungan telepon seluler, Selas (2/11).
“50 rumah itu yang tergerus oleh air, tertimpa tanah, sebagian lagi pergeseran (Pergerakan,red) tanah tersebut. Alhamdulillah tidak ada korban, pemerintahan desa cepat tanggap dari mulai Babinsa, Bhabinkamtibmas, RT, RW, Kadus dan BPD telah menanggulangi ke pemukiman yang tidak rawan longsor,” sambung Ahmad.