Cianjurekspres.net – Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, peringatan World Cleanup Day (WCD) atau Hari Bersih-bersih Sedunia pada 19 September merupakan momentum untuk memicu kepedulian masyarakat terhadap persoalan sampah.
Uu mengajak masyarakat untuk memilah dan mengelola sampah dari lingkungan terkecil, yakni rumah tangga. Selain itu, menurut Uu, pemerintah bersama berbagai pihak akan terus menyosialisasikan dan mengedukasi masyarakat mengenai pengelolaan sampah di rumah tangga.
“Sekarang bahasa ‘Buanglah Sampah pada Tempatnya’ sudah kurang pas. Tetapi, sekarang bahasanya ‘Proses Sampah, Dimanfaatkan’ makanya rumah tangga dianjurkan bisa memanfaatkan sampah semaksimal mungkin,” kata Uu saat menghadiri puncak acara WCD bertema “Bersatu untuk Indonesia Bersih” via konferensi video dari Rumah Singgah Wagub Jabar, Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu (18/9/2021).
Baca Juga:Pertumbuhan Pasar Modal di Jawa Barat Naik 64 PersenGerakan 1.000 Startup Digital di Jabar untuk Level Internasional
Menurut Uu, Pemerintah Provinsi Jabar memiliki sejumlah program pengolahan sampah. Mulai dari revitalisasi sungai, ecovillage atau masyarakat berbudaya lingkungan, sampai mengoptimalkan bank-bank sampah.
Selain itu, kata Uu, Pemerintah Provinsi Jabar bersama PT Pegadaian menggagas Waste to Gold yang memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk menukar sampah, terutama sampah plastik, dengan emas.
“Program- program tersebut adalah komitmen kami dalam menerapkan Waste to Energy, tentunya perlu gayung bersambut dari masyarakat untuk membantu pemerintah mewujudkan lingkungan yang bersih,” katanya.
“Kalau untuk kegiatan ke depan, kami yakin para pihak sudah punya hal apa yang intinya bagaimana lingkungan bersih dari sampah. Pemerintah akan mendorong dan memberi dukungan,” imbuhnya.
Uu mengatakan, pengoptimalan bank-bank sampah harus terus dilakukan.
“Juga terkait sehat, adalah antara lain sehat jasmani, rohani, yang didukung kebersihan lingkungan, seperti bersih udara kita, begitu juga bersih air kita, merupakan faktor utama. Selain faktor luar, ada juga faktor dalam, yakni hakikat, teologi, yakni keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT, ini juga faktor kesehatan dari segi rohani,” katanya.(rls/nik)