Cianjurekspres.net – Mendukung pemulihan ekonomi Bank Indonesia Jawa Barat (BI Jabar) terus meningkatkan ekspor produk unggulan, salah satunya produsen kopi.
Para penghasil kopi yang tergabung di Koperasi Produsen Gunung Luhur Berkah, mitra Bank Indonesia Jawa Barat pun mencatatkan ekspor perdananya ke Arab Saudi.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat (KPwBI Jabar), Herawanto menyebut, kopi merupakan salah satu komoditas strategis yang memiliki peran penting dalam perekonomian sebagai sumber penghasil devisa.
Baca Juga:Bappenda Cianjur Optimis Target PBB dan BPHTB TercapaiBappenda Cianjur Tertibkan Ribuan Reklame
Sebagai informasi, Indonesia dikenal sebagai produsen kopi terbesar keempat di dunia setelah Brazil, Vietnam, dan Kolombia. Berdasarkan data World Top Export 2020, nilai ekspor kopi Indonesia tercatat sebesar USD 821juta, atau 2,6% terhadap total ekspor dunia.
“Dengan nilai tersebut, ekspor kopi Indonesia menempati peringkat 10 Dunia. Dilihat dari daerah produksi di Indonesia, Jawa Barat merupakan produsen kopi ke-9 terbesar,” ujar Herawanto, Jumat (17/9/2021).
Namun demikian, perkebunan kopi di Jawa Barat masih memiliki nilai produktivitas yang rendah, yaitu senilai 0,46 ton/ha atau masih lebih rendah dibandingkan produktivitas nasional, yaitu sebesar 0,58 ton/ha, bahkan masih jauh di bawah produktivitas dunia yang mencapai 0,70 ton/ha.
Sebagai upaya mengatasi tantangan tersebut, sejak 2018, BI Jabar melakukan berbagai program pengembangan kopi melalui pengembangan klaster mitra di 9 wilayah, yaitu Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Garut, Kabupaten Bogor, Kabupaten Subang, Kabupaten Majalengka, Kota Tasikmalaya dan Kabupaten Tasikmalaya.
Berbagai program pengembangan dilakukan untuk melakukan percepatan pengembangan komoditi ekspor kopi baik dari sisi hulu hingga sisi hilir. Berbagai program tersebut antara lain dalam pemberian bentuk bantuan teknis berupa pelatihan Budidaya, Pemanfaatan Pupuk MA 11, Q-Grader dan studi banding peningkatan produktivitas kopi.
“Sejalan dengan pemanfaatan teknologi digital, BI Jabar juga memberikan pelatihan dan penerapan digital farming melalui pemanfaatan teknologi ceritech yang bertujuan membantu proses fermentasi dan pengeringan kopi,” jelasnya.
Di sisi pemasaran, BI Jabar juga turut mendukung perluasan akses pasar baik di dalam negeri maupun luar negeri melalui berbagai promosi perdagangan yang dilakukan bekerja sama dengan kantor perwakilan Bank Indonesia di luar negeri serta digitalisasi pembayaran untuk klaster kopi melalui penerapan metode pembayaran dengan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).