Bambang mengatakan vaksin yang tiba di Bandara Soekarno-Hatta itu melewati tahap karantina dan proses sampling sebelum mendapatkan lot rilis dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk kemudian didistribusikan ke 34 provinsi di Indonesia.
Vaksin yang telah didistribusikan terdiri atas CoronaVac 1 dosis sebanyak 3 juta dosis, Covid-19 Bio Farma sebanyak 93,06 juta dosis, AstraZeneca dari skema Covax, transaksi bisnis dan hibah sebanyak 16,8 juta dosis, Moderna 7,6 juta dosis, CoronaVac 2 dosis 20,4 juta dosis serta Sinopharm hasil hibah 499,9 ribu dosis.
Untuk sisa stok di Bio Farma per Ahad (5/9), kata Bambang, sebanyak 14,9 juta dosis, yang akan langsung didistribusikan setelah mendapatkan permintaan dari Kementerian Kesehatan RI.
Baca Juga:Terlalu Lama Belajar di Rumah, Murid Lupa Cara MembacaLuhut Minta Command Center Terus Update Perangkat Lunak
“Pada bulan September 2021, Indonesia selain akan mendapatkan tambahan vaksin CoronaVac 2 dosis berupa produk jadi sebanyak 25 juta dosis vaksin, juga akan mendapat tambahan beberapa vaksin lainnya baik dari skema multilateral Covax/Gavi, bilateral maupun donasi bilateral lainnya,” katanya.
Bambang memperkirakan total ketersediaan stok vaksin di Indonesia untuk kebutuhan suplai bulan September diharapkan bisa mencapai lebih dari 70 juta dosis.(ant/nik)