Cianjurekspres.net – Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang sempat ditunda gegara Kabupaten Cianjur masuk dalam PPKM Level 4 akan kembali digelar. Kepastian tersebut diungkap Bupati Cianjur Herman Suherman.
“Untuk kegiatan pembelajaran tatap muka, sudah ditandatangani. Artinya diupayakan pada Senin ini sudah bisa dilaksanakan,” kata Bupati Cianjur Herman Suherman dilansir dari Harian Umum Cianjur Ekspres saat menghadiri kegiatan peresmian penyalaan listrik bagi warga di Kampung Simpangsari, Desa Cibanteng, Kecamatan Sukaresmi.
Herman mengatakan, sebelumnya kegiatan simulasi pembelajaran sudah dilakukan. Selain itu juga dimanfaatkan untuk melakukan pemenuhan insfrastruktur sehingga pada saat pelaksanaan bisa berjalan dengan normal.
Baca Juga:Menteri BUMN Erick Thohir Apresiasi BRI Percepat Herd Immunity Melalui Vaksinasi 3.000 Santri di CirebonMenteri BUMN-BRI Dukung Produksi Padi Model Bisnis Klaster dan Penggunaan Teknologi Modern di Cirebon
“Insya Allah mudah-mudahan hari Senin (hari ini:red) sudah bisa dilaksanakan kegiatan pembelajaran tatap muka,” jelasnya.
Ia mengatakan, bahwa pembelajaran tatap muka pun tetap harus ada persetujuan dari para orang tua murid. “Jadi, kalau memang ada orang tua yang melarang anaknya untuk mengikuti kegiatan belajar tatap muka ya, jangan, karena sesuai dengan instruksi harus ada persetujuan orang tua,” katanya.
Herman mengatakan, bahwa untuk jumlah siswa yang diperbolehkan pada saat mengikuti kegiatan belajar tatap muka tidak boleh lebih dari 35 persen dari jumlah total siswa keseluruhan.
“Hanya 35 persen saja, tidak boleh lebih. Jadi nantinya dalam satu minggu hanya dua kali mengikuti pembelajaran tatap muka,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) di Kabupaten Cianjur hingga saat ini statusnya belum ditentukan. Hal tersebut lantaran harus menyesuaikan di masing-masing wilayah desa, dan Kecamatan se Kabupaten Cianjur.
“Jadi, saat ini Cianjur kembali masuk ke level empat, hal tersebut tentunya harus menyesuaikan dengan kondisi. Akan tetapi untuk kegiatan belajar tatap muka pihak sekolah bisa langsung koordinasi dengan masing-masing satgas yang ada di desa, atau tingkat Kecamatan,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Cianjur, Himam Haris, saat ditemui di Haurwangi.
Himam mengatakan, siswa yang diperbolehkan masuk saat ini hanya 30 persennya dari jumlah keseluruhan siswa di masing-masing sekolah. “Sebenarnya, sekarang juga hanya 30 persennya saja siswa yang diperbolehkan masuk sekolah,” katanya.