Menurut Emil (sapaan Ridwan Kamil) capaian vaksinasi yang berhasil menembus 500.000 dosis per hari menandakan bahwa sistem vaksinasi di Jabar sudah sangat siap. Selain itu, sudah tidak lagi ada alasan Jabar tidak siap memvaksin 500.000 warganya dalam satu hari.
“Capaian 500.000 dosis per hari ini menandakan sistem di Jabar sudah sangat siap lahir batin, tidak ada lagi alasan bahwa kita tidak mampu,” ucapnya.
Meski begitu, Emil menyatakan bahwa kesiapan Jabar tersebut tak akan berarti manakala pasokan vaksin dari pemerintah pusat tidak sesuai dengan hasil perhitungan vaksin yang dibutuhkan, yakni 15 juta dosis per bulan.
Baca Juga:Misteri Penampakan Wanita Berkebaya Merah Dibalik Megahnya Terowongan Lampegan CianjurCianjur PPKM Level 4, Bupati Tegaskan Tempat Wisata Kembali Ditutup
“Kuncinya hanya satu, mohon doanya, Jabar butuh vaksin 15 juta dosis per bulan agar Desember bisa selesai karena sistem di Jabar sudah didesain untuk di atas 500.000 dosis per hari,” kata Emil.
Ketua Divisi Khusus Percepatan Vaksinasi Satgas Penanganan Covid-19 Jabar Dedi Supandi menjelaskan, untuk mengejar herd immunity akhir 2021, Jabar harus mampu memvaksin 461.000 orang setiap hari.
“Hari ini, kita mendapatkan pendaftar hingga 512.675 di 905 titik vaksinasi di seluruh Jawa Barat,” kata Dedi.
Menurut Dedi, Kabupaten Bogor menjadi sasaran vaksinasi paling tinggi di Jabar karena populasi warganya yang hampir mencapai 5 juta orang, sedangkan sasaran vaksinasi terendah berada di Kota Banjar.
Adapun sentra vaksinasi yang disiapkan Pemda Provinsi Jabar dalam kegiatan Gebyar Vaksinasi Covid-19 ini tersebar di puskemas (439 titik), sentra vaksin (8 titik), sentra Masjid Al Jabbar (1 titik), Industri (12 titik), Pesantren (34 titik), Desa (174 titik), mal/pusat perbelanjaan (5 titik), pokja percepatan vaksinasi di 13 KCD Pendidikan (229 titik), komunitas (3 titik)
“Tapi kita mohon kepada sahabat kami di Wantannas, kita membutuhkan suplai vaksin sampai 126 hari ke depan. Kita membutuhkan suplai vaksin 15 juta dosis vaksin atau 62,1 juta vaksin untuk dua kali penyuntikan dosis, harus ada kesamaan target di kabupaten/kota,” ucapnya.(rls/nik)