44,10 Juta Jiwa Sudah Terima Vaksin Dosis Pertama

44,10 Juta Jiwa Sudah Terima Vaksin Dosis Pertama
Vaksinasi Covid-19 tahap dua bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Cianjur dimulai hari ini, Senin (8/3/2021). Kurang lebih 5000 ASN di Cianjur akan divaksinasi selama tiga hari kedepan sampai Rabu (10/3/2021).(Herry Febriyanto/Cianjurekspres.net)
0 Komentar

Cianjurekspres.net – Satgas Penanganan Covid-19, mengungkapkan penduduk Indonesia yang telah menerima vaksin dosis pertama hingga Sabtu (24/7/2021) pukul 12.00 WIB mencapai 44.107.926 jiwa.

Terdapat penambahan sebanyak 390.672 jiwa yang mendapat vaksinasi dosis pertama. Sementara jumlah penerima vaksin dosis lengkap (kedua) bertambah 321.851 jiwa. Dengan tambahan tersebut, maka masyarakat yang telah mendapat vaksin dosis lengkap mencapai 17.475.996 jiwa

Pemerintah menargetkan vaksinasi COVID-19 sebanyak 208.265.720 jiwa, untuk membentuk kekebalan kelompok (Herd Immunity) sehingga pandemi COVID-19 segera berakhir.

Baca Juga:Peduli Sesama di Tengah Pandemi, Sejumlah Pemuda di Cianjur Lakukan Aksi Bagi-bagi SembakoRUPSLB BRI: 96% Suara Setujui Penerbitan Sebanyak-banyaknya 28,67 Miliar Lembar Saham Baru

Sebelumnya, Pemerintah Indonesia kembali menerima delapan juta dosis bahan baku vaksin Sinovac yang tiba di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Provinsi Banten, Kamis.

Dengan kedatangan vaksin tahap ke-29 ini, total Vaksin yang dimiliki Indonesia menjadi 152.907.880 dosis vaksin dalam bentuk jadi maupun bulk.

Pasokan vaksin yang cukup diharapkan mampu melakukan penyuntikan dua juta dosis per hari pada Agustus dapat terealisasi.

Ahli Virologi dan Molekuler Biologi Universitas Udayana, Prof I Gusti Ngurah Mahardika, mengatakan, vaksin COVID-19 bisa menurunkan risiko berat bahkan kematian bagi para penerima manfaat.

“Vaksin memang tidak membuat seseorang bebas dari paparan COVID-19. Namun dengan vaksinasi bisa menurunkan risiko berat atau bahkan kematian,” kata Mahardika.

Mahardika mengatakan vaksin juga mampu mengurangi tekanan terhadap rumah sakit karena meringankan gejala infeksi pada pasien. “Untuk itu amat penting untuk divaksin untuk mengurangi risiko berat,” ujarnya.(ant/hyt)

0 Komentar