Pembantu satunya juga tidak enak badan. Juga minta pulang.
Dua hari kemudian mereka memberi kabar ke istri Harry: penciumannya hilang. Pembantu satunya juga memberi kabar yang sama.
Maka Harry pun minta tes Covid sekeluarga itu.
Mereka memutuskan isolasi mandiri. Rumah-rumah sakit kan lagi penuh. Tiga hari kemudian Koh Ou Yen merasa sesak napas. Saturasi oksigennya tinggal 84. Mereka memang punya alat ukur saturasi di rumah. Koh Ou Yen minta masuk rumah sakit. Diusahakanlah kamar di RS Adi Husaha –yang dulu bernama Zhong Hua Yi Yuan (????). Istri Ou Yen dan Harry mengantar –kemudian pulang, isolasi di rumah. Saturasi oksigen mereka masih bagus. Sang istri masih 96.
Dari kamarnya di rumah sakit itu, Koh Ou Yen terus berkomunikasi dengan Harry. Lewat WA. Dua hari di rumah sakit napasnya tetap sesak.
Baca Juga:Wajib Prokes Ketat, Begini Tata Cara Pemotongan Hewan Kurban Di Tengah PandemiDenda Pelanggar PPKM Darurat di Cianjur Terkumpul Rp47,2 Juta
Kamis malam, Koh Ou Yen masih WA ke Harry. Gigi palsunya ketinggalan di rumah. Agar gigi palsu itu diantar ke rumah sakit.
Keesokan harinya, pukul 08.00 masih kirim WA lagi. Tapi sudah tidak bisa diketahui apa maksudnya. Kalimatnya tidak jelas. Harry kesulitan membaca pesan itu. (Lihat di foto).
Harry pun mengusahakan ICU. Tidak mudah. Tapi Koh Ou Yen dapat bantuan: bisa pindah ke ICU pukul 12.00.
Jam 11.00 Koh Ou Yen meninggal dunia.
Umurnya 76 tahun. Sebentar lagi berulang tahun: 31 Juli depan.(*)