Tidak hanya itu, tegas Herman, jika belum memiliki BPJS akan dibuatkan dan digratiskan pembayarannya oleh pemerintah daerah. “Iya, bukan saja anak tersebut. Namanya stunting gizi buruk kita selesaikan akar masalahnya. Misalnya, orang tua tidak mampu kita rubah pola hidupnya, statusnya,” tukasnya.
Informasi meninggalnya Muhammad Bayu, juga dibenarkan Ketua SC 234 Regwil Cianjur, Soni Farhan. “Betul, tadi almarhum meninggal dunia. Tadi subuh sekitar jam 05.00 WIB jenazah diberangkatkan ke rumahnya di Agrabinta,” katanya saat dihubungi.
Soni yang sempat menyalurkan bantuan kepada orangtua Bayu saat menjalani perawatan di RSUD Sayang Cianjur beberapa waktu lalu, mengatakan, meninggalnya almarhum Muhammad Bayu menjadi pelajaran bagi semua pihak.
Baca Juga:Jokowi Targetkan Vaksinasi Massal di Pelayanan Transportasi PublikPancasila Diyakini Mampu jadi Perekat Masyarakat Ditengah Pandemi
Menurutnya, jika ada ditemukan bayi menderita gizi buruk, pemerintah daerah harus segera melakukan pelayanan. Karena, kata Soni, masa depan pemuda di Cianjur tergantung anak-anak. “Di sini saya hanya berbicara kemanusiaan, baik eksekutif, baik legislatif, masyarakat harus punya peran,” katanya.(hyt)