Tentu GoTo juga akan go public secara tradisional di bursa Jakarta. Tapi nilai USD 45 miliar dolar sulit diserap oleh pasar uang Jakarta –yang sekarang lagi kering-keringnya.
Dengan menggunakan SPAC (special purpose acquisition company) tentu GoTo terbebani biaya go public lebih tinggi. Tapi itulah jalan pintas yang bisa dilalui menuju bursa saham New York.
Proses merger dua unicorn besar itu tentu juga memerlukan aliran cash flow yang besar. Di situlah diperlukan SPAC. Untuk mengatasi besarnya perputaran arus kas yang diperlukan selama proses merger.
Baca Juga:Cianjur Segera Miliki Gedung Creative Center100 Hari Kerja Bupati-Wabup Cianjur, BPBD Percepat Pembentukan Destana di 15 Desa
Mulai pulihnya ekonomi di Amerika kelihatan sekali akan dimanfaatkan oleh GoTo. Suasana kebatinan di Amerika, saat ini, memang seperti sudah ”merdeka” dari penjajahan Covid-19.
Dengan suntikan uang murah dari pasar modal global itu nanti, GoTo akan bisa merambah ke mana saja. UMKM bisa memanfaatkan besar-besaran kiprah GoTo ke depan. Atau tergilas sekalian.
Shopee dan Bibli mungkin akan harus memperpanjang bakar uang. Jauh lebih lama lagi. GoTo akan menjadi ancaman yang kian menggetarkan.
Bukalapak –pelopor e-commerce dan market place di Indonesia– harus pula lebih banyak membakar uangnya –agar tidak terbakar lebih dulu rumahnya. (*)