Cianjurekspres.net – Begitu pemerintah mengumumkan larangan mudik mulai 6 Mei, para pemudik langsung siap-siap pulang kampung lebih awal. Di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, kemarin (2/5/2021), misalnya. Puluhan penumpang memadati area tunggu. Antrean panjang bahkan terlihat di area pemeriksaan kesehatan.
Seperti yang dikutip Jawa Pos, rata-rata penumpang bertiket Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Meski begitu, Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, Eva Chairunisa menyatakan, belum ada kenaikan penumpang yang signifikan hingga kemarin. Jumlah KA yang dioperasikan pun sama seperti minggu-minggu sebelumnya.
Baca Juga:Pemilik 3 Zodiak ini Harus Bersiap, Sepanjang Mei Mereka Akan Bernasib BurukHak Jawab Anak Sarang Burung
“Hari ini 20 KA di Senen, 17 dari Gambir. Kemarin juga sama,” ucap Eva.
Soal operasional pada tanggal pelarangan mudik, Eva bakal menaati aturan pemerintah. Meski nanti tetap ada sejumlah KA yang beroperasi. Kalaupun ada yang diberangkatkan, dia memastikan KA itu tidak akan digunakan untuk mudik, tetapi hanya untuk kebutuhan khusus. Kelengkapan berkas akan betul-betul dicek oleh petugas.
“Nanti dilihat pola operasinya seperti apa. Ini masih dibahas bersama,” ucapnya.
Di sisi lain, Terminal Pulogebang, Jakarta Timur, terlihat cukup ramai ketimbang hari sebelumnya. Jumlah penumpang meningkat pada 29 April 2021, yaitu 1.382 orang, jika dibandingkan dengan hari sebelumnya yang hanya 943 orang.
Terminal Pulogebang pun sudah menyiapkan layanan GeNose untuk penumpang. Namun, layanan itu hanya bersifat acak atau sampling.
Di Tuban, pemantauan difokuskan di jalan alternatif dan jalur tikus di perbatasan Jatim-Jateng.
Kabagops Polres Tuban, Kompol Budi Santoso menyatakan, pasukannya mulai diturunkan Minggu (25/4/2021) untuk melakukan penyekatan di Kecamatan Jatirogo dan Bancar. Dua kecamatan itu menjadi fokus karena berbatasan dengan Jateng.
Baca Juga:54 Warga Cibinong Cianjur Positif Covid-19, Satgas: Dugaan Sementara Klaster PengajianInter Kunci Scudetto, Ini Kata Conte
“Petugas berjaga sejak 22 April. Tapi, akan diawasi ekstraketat mulai 6 Mei atau saat puncak arus mudik,” ujar Budi kepada Jawa Pos Radar Tuban.
Sebelum 6 Mei, penyekatan hanya menghentikan kendaraan umum dan pribadi. Seluruh penumpang akan diperiksa suhu tubuhnya dan didata. Penumpang dengan suhu tubuh di atas 38 derajat Celsius diminta putar balik.
Budi menegaskan, penyekatan total berlaku mulai 6 Mei. Mantan Kapolsek Babat, Lamongan, tersebut melanjutkan, setiap jaga diturunkan satu tim yang beranggota 30 personel polres, 10 personel Kodim 0811 Tuban, 4 personel dinas perhubungan (dishub), dan 3 personel dinas kesehatan (dinkes).