Durian Nitrogen

1000 Tahun
ilustrasi disway.(net)
0 Komentar

Tidak ada demokrasi di pesta ini: pemilik Rodjo Durian yang menentukan. Maka kami menerima saja ketika durian pertama yang disajikan adalah ini: durian dari Padang. Tanpa nama.

Enak sekali. Tapi tidak boleh emosi. Daftar durian yang harus dimakan masih panjang. Sambil makan durian Padang saya lihat suami-istri di meja sebelah. Kok makan duriannya kurang semangat. Saya datangi meja itu. Saya tanya kenapa. Saya sakit hati kalau melihat orang makan durian tanpa semangat yang menyala-nyala.

“Tidak enak,” kata sang suami.

“Pilih durian apa?” tanya saya.

“Padang.”

Lalu saya ambil durian Padang di meja saya yang sebagiannya baru saja saya makan. Saya sodorkan padanya.

Baca Juga:Ribuan Santri Ponpes Al-Ittihad Cianjur Dipulangkan Lebih Awal, Ini AlasannyaNasDem Cianjur Harus Raih 10 Kursi di Pileg 2024, Tjetjep Muchtar Soleh: Saya Siap Turun Lagi ke Lapangan untuk Kampanye

“Coba rasakan ini. Juga durian Padang. Tapi enak sekali,” kata saya.

Semula ia tidak mau. Saya lihat wajah sungkan di mimiknya. Pemilik Rodjo Durian berdiri di sebelah saya. Ia ikut mendesak konsumennya untuk mau menerima tawaran saya.

Sang suami mengambil satu ruas. Memakannya. “Iya. Enak sekali,” katanya. Sang istri ikut mengambil. Saya pun bertanya pada sang istri. “Bumi langit,” katanyi.

Sang pemilik memanggil manajernya: untuk mengetatkan seleksi durian yang dikirim oleh pemasok. Sang pemilik pun tidak mau kalah. Ia mengambil durian Musangking untuk diberikan kepada yang baru kecewa tadi. Puas. Mereka pulang dengan senyum.

Setelah menyelesaikan sesi durian Padang itu berarti saya harus minum kopi. Wah, bagaimana ini. Saya tidak terbiasa minum kopi. Tapi saya sudah telanjur sepakat menerima tata-tertib. Ya sudah. Seruput saja. Sedikit.

Ups…. Kopi hitam ini ternyata enak sekali. Saya kaget-kaget senang. Rupanya durian membawa pengaruh kepada rasa kopi.

Maka mulailah sesi durian Bali. Rasanya setara dengan yang dari Padang. Demikian juga durian Palu –yang sebenarnya datang dari luar kota Palu. Dagingnya lebih tebal. Tebal sekali. Sampai saya takut kekenyangan.

Baca Juga:8 Bulan Insentif Nakes Covid-19 Belum Cair, Ketua DPRD: Kita akan Panggil Dinkes dan RSUD CianjurWaduh, TPAS Pasir Sembung Cianjur Overload

Tidak terasa kopi saya tinggal setengah gelas. Rupanya minum kopi terbaik itu di sela-sela makan durian. Atau makan durian terbaik itu di sela-sela kopi.

Lalu datanglah sesi yang dinanti-nanti: Musangking. Yang diimpor dari Malaysia. Sesi ini ternyata masih terbagi dalam dua sub-sesi.

0 Komentar