Terpanjang Baru

Beras Manja
0 Komentar

Saya juga melihat begitu banyak orang Arab di Yiwu –kulakan barang. Karena itu banyak pula restoran dengan papan nama berbahasa Arab. Ada juga beberapa night club di kota itu dengan nama huruf Arab. Dan orang-orang Arab itu pada bicara dalam bahasa Mandarin.

Setelah ada internet, Yiwu berubah total. Mal terbesar tadi jadi kosong. Tak terawat. Sepi. Malnya sudah pindah ke komputer. Tapi peran Yiwu sebagai pusat grosir tidak tergantikan.

Kereta Tiongkok-Eropa pun sudah menjadi silk road model baru. Sudah kian banyak kota di Eropa yang terhubung dengan kota di Tiongkok. Tanpa terusan Suez.

Baca Juga:Mahasiswa Asal Cianjur Ikut Ajang Istanbul Youth Summit 2021Uang Milik Nasabah Mendadak Berkurang, Ini Penjelasan BRI Cianjur

Perbaikan jalur kereta juga terus dilakukan. Sebelum tahun 2016 kereta jurusan Shanghai-Hamburg masih memakan waktu 28 hari. Kini tinggal 16 hari. Jauh lebih cepat dari kapal laut yang 40 hari.

Hambatan kereta itu tinggal ketika melewati negara-negara Ex Uni Soviet. Begitu masuk ke Kazakhstan memang harus berhenti. Harus ganti kereta. Relnya sih nyambung. Tapi ukuran relnya berbeda.

Uni Soviet punya standar ukuran lebar rel sendiri: 1.520 mm. Lebar rel di Tiongkok sama dengan di Eropa: 1.435 mm.

Maka selama melewati empat negara Ex Uni Soviet kereta itu dioperasikan perusahaan kereta api Rusia. Lalu, ketika kereta itu tiba di Eropa –perbatasan Rusia-Polandia– harus ganti kereta lagi –mengikuti rel standar Eropa.

Bahkan Spanyol pun dulu punya standar lebar rel sendiri. Belakangan Spanyol harus mengalah. Harus mengubah seluruh jaringan rel kereta apinya mengikuti standar Eropa. Apalagi Spanyol juga memasuki era kereta cepat –yang memerlukan rel yang lebih lebar.

Indonesia juga punya standar rel kereta sendiri. Sempit sekali. Hanya 1.067 mm. Padahal Belanda sendiri pakai standar Eropa. Mungkin, waktu itu, Belanda ingin berhemat: Belanda memang dikenal sebagai Yahudi-nya Eropa.

Ups, salah.

Saat Indonesia dijajah Belanda lebar relnya dibuat sama dengan Eropa. Tapi ketika Jepang masuk dan menjajah Indonesia ukuran rel itu disamakan dengan Jepang: 1.067.

Baca Juga:Antisipasi Kenaikan Harga, Plt Bupati Cianjur Pastikan Stok Pangan untuk Ramadan dan Idul Fitri AmanPrajurit Naik Pangkat, Ini Pesan Dandim 0608/Cianjur

Maka negara yang ukuran rel keretanya sama dengan Indonesia kini tinggal Jepang, Filipina, dan Taiwan.

0 Komentar