AKHIR tahun 2019, tepatnya bulan Desember merupakan fase awal dimana kehidupan hampir seluruh umat manusia di muka bumi ini berubah. Siapa yang menyangka kehadiran corronnavirus , makhluk yang sangat kecil ini dapat merubah tatanan kehidupan manusia. Outbreak COVID-19 ini pertama kali dideklarasikan di negara tirai bambu. Wabah penyakit ini berasal dari pasar hewan laut Hunan, di kota Wuhan Cina. Dengan kian merebaknya COVID-19 ini, badan kesehatan internasional WHO kemudian mengumumkan bahwa COVID-19 ini sebagai darurat kesehatan internasional atau pandemi.
Paradigma masyarakat mengenai COVID-19 membawa mereka untuk menuduh bahwa pandemi COVID-19 ini adalah aktor antagonis yang memainkan peran dalam merubah kebiasaan hidup mereka. Bagaimana mereka tidak berpikir demikian, banyak orang yang mulai kehilangan pekerjaannya disebabkan oleh pandemi ini. Selain itu, kehidupan pandemi pun menuntut kita untuk terbiasa di dalam kehidupan yang serba digital ini. Namun, tak pernahkah terpikir oleh kita bahwa dengan adanya pandemi COVID-19 ini bumi yang kita pijaki sekarang sedang melakukan proses perbaikan keadaan lingkungan dan iklim? Covid-19 ini telah membawa beberapa dampak bagi lingkungan. Semenjak dilakukannya lockdown , hiruk pikuk aktivitas di berbagai daerah serta pembatasan kegiatan industri, perkantoran, pendidikan dan aktivitas lainnya, lingkungan mengalami perubahan yang cukup signifikan dibandingkan dengan kondisi lingkungan pra-pandemi. Ini berarti pandemi COVID-19 tidak hanya memberikan dampak negatif saja tetapi pandemi COVID-19 juga telah memberikan dampak bagi pemulihan keadaan lingkungan di bumi ini. Lantas apakah untuk mempertahankan keadaan lingkungan yang lebih baik tersebut pandemi COVID-19 harus tetap ada di bumi ini?
Dua wajah pandemi COVID-19
Perubahan gaya hidup di tengah pandemi ini seyogyanya memberikan dampak yang baik bagi lingkungan. Mungkin sulit untuk merubah point of view masyarakat mengenai COVID-19 ini karena mereka merasa menjadi “korban” dari pandemi COVID-19. Namun dibalik itu semua, pandemi COVID-19 ini memberikan dampak yang baik bagi lingkungan. Beberapa studi berhasil menyelami fakta-fakta yang terjadi terhadap lingkungan setelah adanya pandemi ini.
Baca Juga:Diduga Travel Gelap, Satlantas Polres Cianjur Amankan Sebuah Mobil Berpelat BCabuli Gadis Dibawah Umur, Tukang Pijat di Cianjur Ditangkap Polisi
Suatu konferensi pers virtual yang dilaksanakan di pertemuan musim gugur 2020 American Geophysical Union yang diikuti oleh beberapa peneliti dari berbagai lembaga menyatakan bahwa lingkungan berubah dengan cepat. Hal itu menjadi indikasi bahwa kemungkinan pandemi lah yang merubah keadaan lingkungan tersebut. Membaiknya kondisi lingungan terlihat dari kualitas air yang membaik, berkurangnya polusi udara, juga di berbagai daerah salju menjadi lebih reflektif. Data yang dikumpulkan oleh NASA, Geological Survey (USG), dan ESA (Europea n Space Agency) menunjukan bahwa perubahan prilaku manusia selama pandemi berpengaruh terhadap kondisi lingkungan.