Cianjurekspres.net – Satgas Covid-19 Jawa Barat memaksin 231 ulama dan tokoh masyarakat di Gedung Pakuan, Kota Bandung. Ini merupakan komitmen Pemprov Jabar dalam mempercepat vaksinasi seperti diinstruksikan Pemerintah Pusat.
Dua gedung bersejarah milik pemda tersebut dipinjamkan sebagai sentra vaksinasi. Khusus Gedung Pakuan, peminjamannya berjangka panjang.
Dalam daftar undangan sebetulnya ada 449 tokoh dan ulama, namun yang hadir di hari pertama ini 231 orang. Tampak hadir sesepuh Jabar Popong Otje Djundjunan atau Ceu Popong, Ibu Aang Kunaefi (istri Gubernur Jabar Aang Kunaefi periode 1975-1985), Gubernur Jabar periode 2008 – 2018 Ahmad Heryawan, serta tokoh berjasa lainnya.
Baca Juga:ASN Jabar Dapat Penilaian Terbaik dari BKNPemprov Dorong BUMD Jabar Jadi Motor Penggerak Perekonomian Daerah
“Tokoh-tokoh Jabar dahulu. Mudah mudahan sukses. Tadi ada Pak Aher, gubernur sebelum saya. Ada ibu Aang Kunaefi, (istri) gubernur zaman saya masih balita. Ada Ceu Popong, orang tua kita. Semua akan disuntik vaksin di sini. Setelah itu, Gedung Pakuan akan dijadikan tempat pelayanan vaksinasi,” ujar Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Vaksinasi dilakukan dengan prokes ketat. Sebelum disuntik, para tokoh diskrining kesehatan. Tokoh yang datang didominasi lansia yang memang sesuai target vaksinasi tahap dua ini.
“Kebetulan lansia di Jabar ini banyak tokoh- tokoh yang berjasa untuk Jabar. Para mantan gubernur wakil gubernur istrinya dan lain- lain kita dahulukan, para ulama sepuh itu juga kita dahulukan,” kata Ridwan Kamil.
Menurutnya, Gedung Pakuan dijadikan sentra vaksinasi untuk mempercepat proses penyuntikan agar kekebalan kelompok cepat pula terbentuk. Gubernur mendorong bupati/wali kota menjadikan rumah dinasnya sebagai sentra vaksinasi, mengikuti jejak Pemprov Jabar.
“Kalau mengandalkan puskesmas waktu vaksinasi bisa lama. Saya imbau para wali kota dan bupati di Jabar dapat melakukan hal yang sama,” ucapnya.
Ridwan Kamil mengajak institusi lain yang memiliki gedung besar untuk meminjamkan tempatnya sebagai sentra vaksinasi. “Kami sudah menghitung kecepatan vaksinasi di Jabar. Hari ini vaksinasi masih 22.000 per hari. Jika target vaksinasi ingin tercapai, kita harus naik ke 150.000 per hari. Mengandalkan puskesmas tidak cukup,” tuturnya.
Ahmad Heryawan yang ikut disuntik mengapresiasi langkah yang dilakukan Pemprov Jabar. Keputusan ini bisa memunculkan antusiasme masyarakat untuk divaksin.