Cianjurekspres.net – Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) dan Chungcheongnam-do (Provinsi Chungcheong Selatan) Korea Selatan membentuk kerja sama Provinsi Bersaudara atau Sister Province di tiga area. Yakni:
- Economic and Tourism Development (Pengembangan Ekonomi & Pariwisata).
- Eco-friendly Environment Development (Pengembangan lingkungan hidup yang ramah lingkungan).
- Human Resources Development (Pengembangan Sumber Daya Manusia).
Penandatanganan Pernyataan Kehendak atau Letter of Intent (LoI) dilakukan oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan Gubernur Chungcheongnam-do Yang Seung Jo dari tempat masing-masing.
Dalam sambutannya, Emil (sapaan Ridwan Kamil) menjelaskan bahwa Jabar dengan penduduk kurang lebih 50 juta jiwa atau setara dengan populasi Korea Selatan, memiliki tiga kekuatan ekonomi yakni manufaktur, pertanian, dan pariwisata lokal.
Selain itu, Emil berujar, Jabar menjadi primadona investasi di Indonesia. Hingga triwulan III-2020 atau September 2020, realisasi investasi di Jabar mencapai Rp.86,3 triliun nomor satu berdasarkan lokasi.
Hal itu, lanjutnya, dicapai karena Jabar memiliki keunggulan soal infrastruktur dan Sumber Daya Manusia (SDM).
“Pertama, infrastruktur kami lebih baik dibandingkan provinsi lain. Kedua, SDM di Jabar tergolong paling produktif di Indonesia karena kami punya lebih dari 500 universitas dan institusi yang melahirkan orang-orang berkualitas yang tinggal dan bekerja di Jabar,” ujar Emil dalam keterangan tertulisnya, Senin (7/12/2020).
Saat ini, Jabar juga tengah mengembangkan kawasan industri baru bernama Rebana Metropolitan yang melingkupi tujuh daerah dan diproyeksi menjadi masa depan ekonomi Jabar.
Kehadiran Pelabuhan Patimban dan Bandarudara Internasional Kertajati serta pembangunan tol dan kereta cepat juga dinilai mampu mendorong Jabar menjadi provinsi terbaik.
“Jadi, Jabar sedang berupaya memastikan selalu nomor satu dalam menyambut ekonomi baru dan infrastruktur berkualitas,” kata Emil.
Dalam agenda tersebut, Emil turut memaparkan tujuh potensi ekonomi baru pascacovid-19 di Jabar, yakni:
- Meraup peluang investasi perusahaan yang pindah dari Tiongkok.
- Swasembada pangan.
- Swasembada teknologi.
- Mendorong peluang bisnis di sektor kesehatan.
- Digital ekonomi.
- Penerapan ekonomi berkelanjutan.
- Pariwisata lokal.
“Semoga ketujuh potensi ekonomi baru ini juga menjadi peluang kerja sama baru bersama Chungcheongnam-do, Korea Selatan,” ucap Emil.