Cianjurekspres.net – Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar, Uu Ruzhanul Ulum mengapresiasi perusahaan yang bertahan bahkan mampu mengekspor produknya di tengah pandemi global Covid-19.
Pasalnya, ekspor bersih atau net export (X-M) merupakan salah satu komponen yang mampu menunjang pertumbuhan ekonomi, termasuk di Jabar.
“Ini memenuhi harapan gubernur (Ridwan Kamil). Artinya sudah ada geliat ekonomi, sudah ada perkembangan ekonomi,” ucap Uu dalam keterangan tertulisnya, Senin (30/11/2020).
Uu mengatakan, keberhasilan ekonomi suatu daerah tidak lepas dari kontribusi seluruh pihak, mulai dari pemerintah, swasta, hingga masyarakat. Ia pun menilai pihak swasta seperti PT Daese Garmin berperan dan berkontribusi dalam pembangunan Jabar.
Adapun di masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) dan pemulihan ekonomi, Kang Uu mengingatkan masyarakat untuk beraktivitas atau produktif dengan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan).
“Maka diharapkan masyarakat Jawa Barat harus bergerak dalam bidang ekonomi, bergerak mencari rezeki, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan,” kata Uu.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Jawa Barat, Saifullah Nasution mengatakan, PT Daese Garmin merupakan perusahaan yang masuk dalam kawasan berikat, yang artinya perusahaan tersebut mempunyai kemudahan fiskal yang diberikan pemerintah lewat Kementerian Keuangan Republik Indonesia pada perusahaan dalam negeri dengan orientasi ekspor.
Ia menambahkan, Jabar terus berkontribusi dalam angka ekspor nasional. Ekspor PT Daese Garmin sebanyak empat kontainer ke Amerika Serikat dan Korea Selatan pun dinilai sangat baik.
“Sampai dengan bulan ini (ekonomi) Jawa Barat tetap unggul di seluruh Indonesia, bisa bertahan. Karena ini tergambar dari aktivitas semua industri yang bisa tetap berjalan,” ucap Saifullah.
PT Daese Garmin bergerak di industri manufaktur padat karya yang fokus memproduksi setelan jas untuk diekspor ke Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Korea Selatan, Australia, hingga Uni Emirat Arab, dengan jumlah pekerja mencapai kurang lebih 2.000 orang.(rls/**)