Cianjurekspres.net – Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum mengusulkan gagasannya terkait gerakan “Santri Pancasila”. Gerakan tersebut dinilai penting agar para santri, khususnya di Jabar, siap menyokong visi Indonesia Emas 2045.
Adapun 2045 merupakan momen di mana Indonesia menjejak tahun emasnya –seabad setelah merdeka. Uu pun mendorong agar para santri Jabar ambil bagian dalam mewujudkan Indonesia Maju di 2045 sebagai Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul, maju, dan berkualitas.
Namun, ada kelompok yang mengatasnamakan santri dan bertindak di luar nilai Pancasila. Untuk itu, kehadiran gerakan Santri Pancasila dianggap bisa menegaskan sikap santri di Jabar yang cinta agama juga Tanah Air Indonesia.
“(Gagasan gerakan) Santri Pancasila ini berawal dari kekhawatiran, banyak kelompok yang mengatasnamakan santri tetapi terkadang agak melenceng dengan karakter kepribadian dan fatwa-fatwanya para ulama,” kata Uu dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (28/11/2020).
Selain itu, melalui Santri Pancasila, Uu ingin memberikan pemahaman bahwa santri dan ulama pun memiliki peran penting dalam kemerdekaan Republik Indonesia sehingga santri dan ulama bisa juga disebut Pancasilais sejati.
Terkait acara “Institusionalisasi Pancasila dalam Pembentukan Peraturan Perundang-undangan di Provinsi Jabar”, Kang Uu mengapresiasi kegiatan yang digelar oleh BPIP RI ini sebagai bagian dari upaya untuk melahirkan kepribadian warga negara yang Pancasilais.
“Gerakan-gerakan yang menanamkan pemahaman Pancasila kepada masyarakat penting agar kita bisa memahami dasar-dasar negara,” tutur Uu.
Sementara itu, Kepala BPIP Yudian Wahyudi mengatakan, pihaknya juga menyasar lingkungan pondok pesantren dalam upaya membumikan Pancasila. Ia pun mendukung gagasan gerakan Santri Pancasila.
“Karena seperti yang disampaikan Wagub (Jabar), santri-santri itu para pejuang, sehingga jangan sampai mereka ini tercerabut dan terpengaruh oleh ideologi lain yang justru merugikan mereka sebagai santri dan merugikan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujarnya.
Adapun Yudian menjelaskan, acara “Institusionalisasi Pancasila dalam Pembentukan Peraturan Perundang-undangan di Jabar” sangat strategis untuk mengingatkan pentingnya menanamkan nilai Pancasila dalam perumusan Undang-Undang.(rls/**)