Cianjurekspres.net – Direktur Tata Ruang dan Penanganan Bencana Deputi Bidang Pengembangan Regional Kementerian PPN/Bappenas, Sumedi Andono Mulyo menyarankan Pemerintah Provinsi Jabar mengajak sebanyak mungkin pihak swasta untuk mengembangkan Rebana Metropolitan.
Menurutnya, tidak penting status Rebana apakah menjadi kawasan ekonomi khusus (KEK) atau tidak. “Yang penting kerja sama dengan swasta. Sebab ada juga di luar Jawa yaitu KEK Bitung, dia statusnya KEK tapi tidak ada kerja sama dengan swasta, akhirnya tidak jalan juga,” ungkapnya dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (28/11/2020).
Namun dia berpesan, pembangunan yang dilakukan pendekatannya harus berbasis kewilayahan. Renstra kabupaten/kota harus berbasis pengetahuan, data, dan informasi seperti kecamatan atau wilayah pengembangan. Sehingga pembangunan yang dilakukan menjawab akar permasalahan kemiskinan di wilayah tersebut.
“Kalau hanya target saja tanpa melihat masalah di daerah, maka pendekatannya ‘pista’ alias tipis merata,” kata Sumedi.
Direktur Dana Transfer Umum Kementerian Keuangan RI, Andriyanto berharap, Metropolitan Rebana dapat menajamkan belanja- belanja produktif untuk mendukung dunia usaha. Kebijakan pendapatan asli daerah (PAD) harus diperhatikan dalam upaya menciptakan lingkungan kondusif untuk investasi.
Pengembangan Metropolitan Rebana dapat mempercepat belanja dari APBD karena menurut data Kemenkeu per September 2020 realisasi belanja Provinsi Jabar ada di angka 40,19 persen.
“Masih terbilang rendah dibandingkan rata- rata nasional, agar (Jabar) segera melaksanakan percepatan belanja,” katanya.
Sementara itu, Ketua Program Studi SAPPK Institut Teknologi Bandung, Ridwan Sutriadi mengusulkan agar Metropolitan Rebana juga menghasilkan industri berbasis ketahanan pangan berkelanjutan. “Produknya berkualitas baik sehingga dapat membantu perekonomian masyarakat lokal,” katanya.
Di era transisi generasi tua ke muda serta perkembangan dunia digital, kota dan desa sama pentingnya untuk dibangun. Jabar harus mempu melihat perubahan global setelah pandemi Covid-19, di antaranya perubahan megatrend teknik.
“Phisical distancing perlu disikapi dengan pergeseran infrastruktur fisik ke infrastruktur digital,” jelasnya.
Pra Musrenbang yang digelar daring berjalan cukup aktif. Banyak masukan dari bappeda dan perwakilan daerah lainnya. Seperti salah satunya dari Kepala Bappeda Kabupaten Bandung Cakra Amiyana.