Cianjurekspres.net – Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Jawa Barat (Jabar) terus memperkuat Bina Keluarga Lansia (BKL), yang program peningkatan kesejahteraan dan kebahagiaan para lanjut usia dalam sebuah keluarga.
Ketua TP-PKK Provinsi Jabar Atalia Praratya Ridwan Kamil mengatakan, BKL yang menjadi bagian dari program kerja PKK Pokja 1 adalah program pemberdayaan lansia di mana keluarga dan masyarakat sekitar menjadi pelaku utamanya.
“Di BKL yang kita persiapkan adalah keluarganya,” kata Atalia saat menjadi pembicara di acara Sosialisasi Tujuh Dimensi Lansia Tangguh yang diinisiasi oleh Perwakilan BKKBN Provinsi Jabar di Hotel Novotel, Kota Bandung, Senin (2/11).
“Bagaimana anggota keluarga ini bisa menerima anggota keluarga yang sudah sepuh dan bagaimana juga bisa terus memahami kondisinya, kemudian menyemangati, karena yang paling penting adalah kebahagiaan itu harus muncul bagi kedua belah pihak (lansia dan keluarganya),” ujarnya.
Baca Juga: Ridwan Kamil Tetapkan UMP Jabar 2021 Rp1,8 Juta
Tak hanya anggota keluarga, kata Atalia, BKL juga melibatkan berbagai kelompok di dalam masyarakat untuk menggelar kegiatan dan edukasi. Kegiatan perkumpulan ini menjadi penting untuk menghilangkan rasa sepi yang biasanya dirasakan oleh para lansia, terlebih apabila anggota keluarganya jarang hadir secara fisik atau sibuk dengan kegiatan masing-masing.
“Ketika mereka berkumpul dengan teman-teman sebaya mereka, mereka akan lebih merasa bahagia. Karena mereka punya teman untuk cerita, untuk berbagi,” katanya.
“Selain itu, ruang-ruang untuk mereka berinteraksi itu diperluas, ruang-ruang untuk mereka bisa membangun kebahagiaan mereka, membangun kemandirian mereka dari sisi ekonomi misalnya, itu harus terus didorong,” imbuhnya.
Atalia juga menambahkan, sebagai bagian dari keluarga, para lansia sebenarnya bisa menjadi motivator untuk berbagai kegiatan anak-anak, remaja, atau pasangan muda, karena para lansia memiliki pengalaman dalam menjalani kehidupan ini.
Untuk itu, menurut Atalia para lansia juga perlu mendapatkan apresiasi karena lansia di masa mudanya telah bekerja keras dan berkontribusi dalam membangun keluarga dan bangsa.
“Sebagai bagian dari keluarga, mereka (lansia) juga bisa menjadi motivator untuk berbagai program atau kegiatan remaja, anak, atau pasangan muda itu bisa didapat dari para lansia ini, karena mereka sudah berpengalaman,” tuturnya.