Cianjurekspres.net – Memiliki prosedur protokol kesehatan yang cukup ketat, Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jabar memastikan tempat wisata akan bebas dari penyebaran Covid-19.
Hal ini diatur dalam Surat Edaran Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Nomor 440/1222-Pemas Tahun 2020 tentang Panduan Strategi: Adaptasi Kebiasaan Baru Bidang Parbudekraf berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 46 Tahun 2020 dan Peraturan Gubernur Nomor 60 Tahun 2020 untuk menjadi acuan baik perorangan maupun industri pariwisata agar lebih memperhatikan protokol kesehatan.
Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum menyebut, Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus berupaya menggeliatkan ekonomi di masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), salah satunya dari sektor pariwisata, dengan tetap menerapkan secara ketat protokol kesehatan Covid-19.
Menurut Uu, kampanye dan promosi protokol kesehatan yang menjamin keamanan bagi calon wisatawan di destinasi wisata perlu digencarkan dengan memanfaatkan media sosial.
“Kami ingin ekonomi menggeliat, tapi keselamatan warga tetap yang utama,” ucap Uu.
Uu menegaskan, protokol kesehatan harus menjadi kesadaran bersama baik bagi pengelola maupun pengunjung destinasi wisata.
“Karena disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan menjadi kunci untuk menekan penyebaran Covid-19,” tutur Uu.
Di Jabar sendiri, Desa Wisata menjadi salah satu program untuk memulihkan pariwisata sekaligus ekonomi warga setempat. Selain itu, pariwisata dinilai bisa mendongkrak indeks kebahagiaan warga Jabar di masa pandemi ini.
“Selain meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia dan pembangunan infrastruktur, pemerintah juga harus menjamin indeks kebahagiaan warganya, salah satunya dengan sektor pariwisata. Desa Wisata adalah sebuah potensi yang ada di Jawa Barat, karena Jawa Barat banyak sekali potensi wisatanya,” tambahnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Nia Niscaya yang hadir secara virtual mengatakan, ada empat pilar pengembangan pemasaran pariwisata, yakni pengembangan pasar, pengembangan citra, pengembangan mitra, dan pengembangan promosi.
“Membangun kepercayaan untuk mengunjungi lokasi wisata melalui penerapan protokol kesehatan yang meliputi kebersihan, kesehatan, keamanan, dan lingkungan,” tutup Nia.(rls/**)