Cianjurekspres.net – Bank Indonesia Jawa Barat berikan prioritaskan pemulihan terhadap industri yang memiliki dampak ekonomi besar, dengan tingkat risiko kesehatan yang rendah hingga sedang, seperti industri tekstil dan produk tekstil (TPT) padat modal, serta industri makanan dan minuman.
Kepala Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (KPWBI) Jawa Barat, Herawanto menyebut, pentingnya memberikan prioritas pemulihan terhadap industri yang memiliki dampak ekonomi besar.
“Dengan penerapan disiplin protokol kesehatan yang tinggi, terutama untuk industri padat karya,” ujar Herawanto kepada wartawan di Soreang, Kabupaten Bandung, Kamis (10/9/2020).
Seperti Industri TPT padat karya (garmen), mengingat biaya operasional terbesarnya adalah upah buruh, perlu dukungan terhadap kebijakan relaksasi UMK (penundaan penyesuaian UMK) sampai kondisi keuangan dan kinerja industri membaik.
“Hal ini dapat membantu pemulihan sektor yang terdampak pandemi Covid-19 tersebut,” tuturnya.
Dalam memulihkan sektor lain yang juga terdampak Covid-19, yakni pariwisata, perlu disusun strategi untuk menggeliatkan kembali sektor ini secara terukur antara lain pembukaan kembali wana wisata alam, budaya, agro, olahraga terpadu dan produk kreatif dengan sasaran turis domestik, yang diiringi dengan penerapan protokol kesehatan yang memadai.
“Potensi sektor pertanian Kabupaten Bandung perlu terus dikembangkan, termasuk kopi, bawang merah, hortikultura, strawberry dan jeruk lemon, baik untuk pasar domestik maupun ekspor. Selain itu, peternakan ikan dan domba berpotensi untuk dikembangkan dengan konsep digital integrated farming,” imbuhnya.
Pengembangan sektor pertanian akan mendukung terkendalinya inflasi melalui ketersediaan pasokan pangan. Untuk mendukung hal ini, perlu dijaga agar tidak terjadi penurunan nilai tukar petani (NTP), antara lain dengan memperkuat kelembagaan ekonomi di sektor pertanian seperti membentuk BUMD atau BUMDes yang dikelola secara profesional.
Selanjutnya, sebagai bentuk kepedulian sosial dan sejalan dengan upaya pemulihan ekonomi Kabupaten Bandung, acara high level meeting (HLM) dirangkaikan dengan pemberian bantuan berupa 300 (tiga ratus) paket sembako dan APD untuk mendukung program jaring pengaman sosial yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Bandung serta penerapan protokol kesehatan di era Adaptasi Kebiasaan Baru.
Disamping itu, untuk mendukung kegiatan belajar mengajar secara virtual sehubungan dengan pandemi Covid-19, pada hari ini kami juga menyampaikan bantuan berupa laptop kepada SMP Negeri 1 Cimenyan dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) Pondok Persatuan Islam 259 Firdaus – Pangalengan.