Cianjurekspres.net – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mendukung launching 1.000 Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) Rumah Ibadah di Jabar oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Jabar.
Dengan memindai QRIS dari gawai masing-masing, kini warga Jabar pun bisa berdonasi alias memberi sumbangan atau ngencleng secara mudah dengan transaksi nontunai.
“Kita sekarang bisa _ngencleng_, berdonasi, sedekah, infak, tidak usah fisik lagi tapi cukup pakai HP. Sehingga orang-orang, contohnya seperti saya, yang ingin menyumbang tapi tidak membawa uang cash ketika singgah di musala atau masjid, bisa menyumbang lebih besar (lewat transaksi dengan QRIS),” kata Kang Emil sapaan Ridwan Kamil belum lama ini.
Baca Juga: Gedung Sate Ditutup, 40 Karyawan Dinyatakan Positif
“Bahkan pada saat ada niat, tapi kita tidak sedang di masjid, sumbangan itu bisa kita lakukan dengan memilih masjid atau musala yang sudah masuk ke dalam program QRIS ini. Oleh karena itu, saya perintahkan jangan hanya 1.000 (masjid), karena dalam manajemen masjid di bawah DMI (Dewan Masjid Indonesia) Jabar itu (total) ada 128 ribu masjid dan musala,” tambahnya.
Kang Emil berharap, selanjutnya seluruh masjid dan musala di Jabar tersebut bisa diajak berkolaborasi dengan digitalisasi Zakat, Infak, Sedekah, dan Wakaf (Ziswaf) ini. Dirinya juga berharap, QRIS bisa meningkatkan jumlah penerimaan donasi di masjid yang ada di Jabar.
“Mudah-mudahan 128 ribu masjid dan musala di Jawa Barat itu semuanya sudah bisa naik kelas menerima pilihan orang bisa bersedekah secara digital,” harap Kang Emil.
Adapun di Jabar sendiri sudah terpasang lebih dari 16 ribu QR Statis, termasuk di antaranya lebih dari 1.000 QR rumah ibadah dan lembaga donasi. Peresmian QRIS di rumah ibadah yang didukung oleh Bank Mandiri ini pun diharapkan menjadi solusi pembayaran digital di Jabar yang mudah, cepat, aman, dan nyaman bagi masyarakat terutama di tengah penerapan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).
Menurut KPwBI Jabar Herawanto, Jabar menempati posisi tertinggi dalam penggunaan QRIS yang mencapai 900.537 merchant atau 27,46 persen dari jumlah penggunaan di nasional.