Cianjurekspres.net – Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum berharap pelaksanaan kurban di tengah wabah COVID-19 tidak mengurangi keuntungan sosial dan ekonomi yang akan dirasakan seperti tahun sebelum wabah.
Menurut Kang Uu, kesadaran umat untuk berkurban menghadirkan perputaran ekonomi di banyak sektor seperti peternakan, pertanian, transportasi, jasa jagal/pemotongan hewan, jasa distribusi, serta beberapa sektor terkait lainnya.
Dengan kata lain, Idul Adha menjadi momentum meningkatkan kesejahteraan para pelaku bisnis terkait, sekaligus pemenuhan asupan gizi protein hewani bagi masyarakat yang membutuhkan.
“Hikmah berkurban dari sisi sosial di antaranya adalah dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat, juga mampu mengurangi ketimpangan ekonomi dan mengurangi kesenjangan sosial,” kata Uu di Kota Bandung, Rabu (22/7/20).
Baca Juga: Ridwan Kamil: Waspadai Kasus Impor
Untuk itu, Wagub meminta masyarakat mematuhi protokol kesehatan Idul Adha yang telaj ditetapkan baik oleh Kementerian Agama maupun Pemda Provinsi Jawa Barat.
“Kepentingan kita bersama adalah bagaimana semua proses kegiatan tersebut berjalan dengan lancar tanpa mengabaikan protokol kesehatan di era Adaptasi Kebiasaan Baru. Bagaimanapun kegiatan ini terutama kegiatan distribusi sangat rawan untuk mengumpulkan massa,” ucapnya.
Menurut Panglima Santri, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh penyelenggara/ panitia kurban yaitu: jaga jarak, kebersihan diri (memakai APD, masker, faceshield, dan lainnya), proses screening (pemeriksaan kesehatan awal bagi semua orang terlibat), dan terakhir adalah kebersihan dan penyediaan peralatan sanitasi di area tempat pemotongan hewan kurban.
Selain itu, seperti telah dimaksudkan di atas, hal lainnya yang harus diperhatikan adalah pendistribusian daging yang seminimal mungkin melibatkan banyak orang.
“Apakah dengan diantar? Kalau pun masih terlalu repot dan harus tetap ada kerumunan agar secara ketat protokol kesehatan dilakukan,” katanya.
Diusahakan agar tidak memakai plastik hitam dan digantikan dengan media lainnya yang jauh lebih aman dan sehat seperti besek.
Terkait pelaksanaan salat id, berdasarkan kepgub Jabar, diperkenankan dilakukan di masjid, lapangan, atau ruangan dengan memperhatikan protokol kesehatan. Di antara yang pokok yakni jemaah wajib memakai masker dan membawa alat salat sendiri, serta suhu tubuh di bawah 37,5 derajat.(rls/*)