Jabar Lakukan Inovasi di Tengah Pandemi

Jabar Lakukan Inovasi di Tengah Pandemi
Ilustrasi by internet
0 Komentar

Cianjurekspres.net – Pandemi Covid-19 mengancam ketahanan ekonomi pedesaan di Jawa Barat. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dituntut inovatif melihat peluang usaha yang muncul saat pandemi. Tujuannya supaya kegiatan ekonomi di desa tetap bergairah.
Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPM-Desa) Jawa Barat Firman Nurtafiyana menyatakan, BUMDes-BUMDes di Jawa Barat terus berinovasi dan beradaptasi dengan pandemi yang membuat perekonomian menjadi tidak pasti.
“BUMDes yang bertahan selama pandemi adalah BUMDes yang bisa membaca dan memanfaatkan peluang, seperti memproduksi masker kain, APD dan hand sanitizer karena permintaan dari masyarakat tinggi,” kata Firman, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (3/7/2020).
Firman mengatakan, BUMDes yang fokus di sektor pertanian dan perkebunan tetap berproduksi. Apalagi, permintaan pasar terhadap komoditas pertanian terutama rempah-rempah seperti jahe meningkat selama pandemi.
“Kami mendorong BUMDes untuk menyediakan sembako. Terutama saat Bantuan Langsung Tunai (BLT) berbasis Dana Desa cair. Jadi, masyarakat yang ingin membeli sembako, bisa melalui BUMDes,” ucapnya.
DPM-Desa Jawa Barat memiliki empat strategi guna mengoptimalkan peran BUMDes dalam menjaga ketahanan ekonomi desa. Pertama, fokus pada ketahanan pangan. Artinya, BUMDes di Jabar disarankan untuk mulai memenuhi kebutuhan pangan, baik daerah maupun nasional.
“Karena kedepannya impor pangan akan menjadi tidak mudah seperti dulu. Dari sekarang harus mengantisipasi kebutuhan pangan dipenuhi oleh desa melalui BUMDes,” kata Firman.
Strategi selanjutnya adalah penguatan pengelolaan BUMDes dengan fokus kepada produk unggulan. Kemudian, pemanfaatan platform digital akan dilakukan DPM-Desa Jawa Barat, supaya BUMDes dapat menjangkau pasar yang luas.
Platform digital pun mampu mengurangi risiko penyebaran Covid-19. Sebab, transaksi jual-beli tidak dilakukan secara tatap muka.
“Kami terus terapkan mekanismenya, apakah sudah bisa memanfaatkan media sosial, e-commerce, internet of think. Kerja sama dengan berbagai pihak kami dorong,” ucap Firman.
Firman mengatakan, strategi terakhir yakni bergulirnya padat karya tunai desa. Padat karya tunai desa bertujuan memulihkan ketahanan ekonomi pedesaan dalam masa pandemi Covid-19. Konsep padat karya tunai adalah semua kegiatan pekerjaan yang didanai dana desa harus menggunakan sebesar-besarnya tenaga kerja di desa bersangkutan.

0 Komentar