Cianjurekspres.net – PT KCI selaku operator KRL menyusun protokol kesehatan lebih ketat, baik saat memasuki stasiun sampai berada di dalam gerbong. Hal itu bertujuan mencegah penularan Covid-19 di stasiun ataupun dalam gerbong.
Vice President Corporate Communications PT KCI, Anne Purba menilai, rapid test yang digelar gugus tugas provinsi dapat meningkatkan kesadaran penumpang KRL untuk menerapkan protokol kesehatan.
“Dengan rapid test sendiri, mereka akan aware dengan kondisi sendiri. Semakin banyak yang dites semakin cepat penanganannya,” kata Anne, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/6/20200).
Selain mengecek suhu tubuh, PT KCI mewajibkan penumpang KRL memakai masker, menjaga jarak, dan tidak berbicara selama berada di dalam gerbong. Selain itu, kata Anne, PT KCI membuat marka penumpang untuk jaga jarak.
“Jumlah pengguna KRL minggu ini ada di angka 340-370 ribu. Selama pandemi Covid-19, jumlah tersebut menjadi yang paling tinggi,” kata Anne.
BACA: Data Epidemiologi Untuk Mengambil Keputusan
Salah satu penumpang KRL, Diah Astrid mengatakan, tes masif dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat. Selain itu, keterlibatan banyak pihak dalam tes masif dan operasi gabungan membuat ia paham soal pentingnya jaga jarak, pakai masker, dan cuci tangan.
“Hasil rapid test saya nonreaktif. Tentu itu buat tenang. Tapi, kalaupun hasilnya positif, saya kan bisa langsung isolasi dan jaga orang-orang terdekat untuk enggak tertular,” kata Diah.
Penumpang KRL lainnya, Endang Firmansyah, menyatakan, selain memastikan kondisi diri sendiri, tes masif dan operasi gabungan yang diadakan gugus tugas provinsi menjadi efek kejut bagi masyarakat untuk terus menerapkan protokol kesehatan di mana saja dan kapan pun.
“Saya jadi takut kalau misalnya enggak pakai masker saat pergi. Atau lupa cuci tangan, padahal wastafel portabel ada. Hal-hal seperti itu yang bisa buat kami-kami ini terus mematuhi protokol kesehatan,” pungkasnya.(rls/**)