Cianjurekspres.net – Tingginya mobilitas warga Jawa Barat keluar-masuk DKI Jakarta di Bodebek (Bogor, Depok, Bekasi) membuat Ketua Divisi Pelacakan Kontak, Pengujian, dan Manajemen Laboratorium Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19, Jabar Siska Gerfianti secara serius menggelar tes masif digelar sebagai pendeteksian dini.
“Kami akan mengecek selalu pintu-pintu masuk ke Jabar. Seperti pekan lalu, kami menggadakan operasi gabungan dan tes masif di kawasan puncak,” kata Siska, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (28/6/2020).
Menurut Siska, tes masif di pintu masuk Jabar, seperti stasiun dan terminal, akan rutin dilaksanakan. Tujuannya mendapatkan data epidemiologi secara komprehensif. Data itu bakal menjadi landasan dalam mengambil keputusan.
“Berapa kali seminggu (lakukan tes masif), dan berapa orang (yang harus tes masif), sehingga kami bisa memberikan reasoning apakah protokol kesehatan sudah cukup, atau apakah moda transportasi ini cukup aman digunakan sebagai sarana orang melakukan perjalanan?” ucapnya.
BACA: Pengguna KA di Bogor Banyak yang Reaktif Covid
Wakil Walikota Bogor, Dedie A Rachim mengapresiasi langkah gugus tugas provinsi yang konsisten memfasilitasi pelaksanaan tes masif di Kota Bogor.
“Pertama kami mengucapkan terimakasih kepada Pemda Provinsi Jabar yang sudah memfasilitasi pelaksanaan rapid test yang jumlahnya menurut saya sangat signifikan,” kata Dedie.
Dedie menyatakan, hasil tes masif akan menjadi landasan pihaknya merancang sebuah keputusan. Salah satunya, kapasitas penumpang KRL.
“Kalau ternyata dari hasil rapid test ini keliatannya rasio yang reaktif itu kecil, kan volume penumpang bisa kita tambah. Yang tadinya satu gerbong itu 74, bisa sampai 100 penumpang, meski jauh di bawah kapasitas normal,” tutupnya.(rls/**)