Cianjurekspres.net – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menawarkan para milenial dan generasi di bawahnya (Gen Z) sukses dengan mengembangkan pertanian di era Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).
Terbukti menurut data pertanian merupakan bidang paling tahan diterpa pandemi COVID-19. Di saat sektor lain seperti jasa dan manufaktur pertumbuhannya turun hingga 4 persen, COVID-19 menggerogoti pertumbuhan pertanian hanya 0,9 persen saja atau kurang dari 1 persen.
Baca Juga: Herman: Cianjur Zona Biru Covid-19 Kerja Keras Bersama
Kang Emil sapaan akrab ridwan kamil mengatakan, bahwa pertanian atau agrikultur yang dipadukan dengan teknologi tepat guna melalui program Desa Digital dapat menjadi masa depan Jabar pasca COVID-19.
“Kita lagi kampanye, udahlah jangan ngantor (mencari kerja) di Jakarta lagi, ‘ngantornya’ di Jawa Barat saja jauh dari penyakit, lahannya indah bisa produktif,” ujar Kang Emil, Jum’at (26/6/20).
“Pelajaran dari COVID-19, kembali ke desa. Tinggal di desa, rezeki kota, bisnisnya mendunia. Itu slogan baru, karena desanya sudah desa digital, jadi tinggal di desa menjauhi penyakit, rezeki kota karena bisa online, dan mendunia karena sudah terkoneksi,” jelasnya.
Kang Emil menyebutkan, kaum milenial dan Gen Z bisa mulai mengembangkan komoditas Jabar yang tengah naik daun, seperti kopi, tembakau, teh dan karet. Tanah Jabar, kata Kang Emil, merupakan salah satu tanah tersubur di dunia menurut hasil penelitian.
Selain itu, Kang Emil mengungkapkan bahwa Menteri BUMN RI Erick Thohir akan menggabungkan dua BUMN dengan aset tanah terbesar di Jabar, yakni PT Perkebunan Nusantara (PTPN) dan Perhutani. Dengan demikian, kaum milenial memiliki kesempatan yang lebih luas untuk mulai mengolah lahan.
“Pak Erick Thohir juga sedang menyiapkan penggabungan antara PTPN dan Perhutani untuk dijadikan satu BUMN tanah, sehingga menanam apapun di Jawa Barat itu baik,” pungkasnya.(rls/*)