Cianjurekspres.net – Hubungan yang sehat bisa terbangun dari komunikasi dari pemilihan kata yang baik, dan nada yang enak didengar. Sebaliknya, ketika nada bicara mulai tinggi, pasangan akan merasa tak nyaman.
Ketegangan saat menyampaikan amarah atau argumen pada pasangan biasanya membuat seseorang mulai berbicara sembari membentak.
Padahal, berteriak pada pasangan akan membuat dirinya terhina dan merasa tersudut. Pasangan akan merasa sakit hati.
Berteriak atau membentak pasangan hanya akan membuatnya terluka. Jika terlalu sering, maka akan membuat cinta mudah pudar seperti dilansir dari YourTango.(japos/**)
Hati Terluka
Berteriak bisa membuat pasangan terluka. Jika ingin didengar dan dipahami caranya bukan dengan membentak. Bukan berarti meninggikan suara akan membantu Anda didengar oleh pasangan. Belajarlah berbicara dari hati, bukan kepala.
Mematikan Perasaan
Berteriak justru bisa menyakiti pasangan dan akan membuat pasangan terdiam. Perasaan mereka bisa mati karena mereka juga ingin merasa didengar dan dipahami. Lebih baik semuanya diselesaikan dengan diskusi yang baik.
Salah Paham
Saat berteriak, pesan yang dimaksud biasanya tak akan sampai. Penyampaian dengan cara yang salah justru bisa berujung salah paham dan semakin membuat keadaan kian runyam. Tak hanya menyakitkan, itu juga merusak stabilitas hubungan.
Tak Bisa Perbaiki Situasi
Menyesal selalu datang belakangan. Rasa sakit yang sudah terlanjur terjadi akibat bentakan pasangan dan kata-kata kasar tidak akan bisa hilang dengan mudah. Lebih buruk lagi, kondisi ini bisa menimbulkan kebencian.
Cinta Akan Terhempas
Dengan berteriak Anda justru menjauhkan pasangan dari rasa cinta. Berhentilah berteriak dan mulailah membiarkan lebih banyak cinta masuk.