“Gampang-gampang susah, karena donor itu tidak langsung ada pendonor diambil, kebanyakan mereka golongan darah saja mereka tidak tahu. Jangankan anak kecil, yang sudah tua pun kadang tidak tahu golongan darahnya,” katanya.
Kadang kesulitannya, lanjut dia, ada satu pasien terus dia membawa dua atau tiga orang saudaranya namun golongan darahnya tidak sama. Ada juga yang tensinya tidak masuk, ada juga yang minum obat, ada juga kurang tidur.
Baca Juga: Stok Darah PMI Cianjur Mengkhawatirkan, Herman Imbau OPD Lakukan Ini!
“Tapi dengan perlahan semuanya bisa teratasi. Harapan dari UTD sendiri bisa sepenuhnya situasi ini berjalan normal kembali, kegiatan normal kembali, kebutuhan masyarakat Cianjur khususnya pasien-pasien di Cianjur yang membutuhkan darah cepat segera teratasi dan normal seperti sedia kala,” harapnya.
Reni juga berharap kepada pemerintah khususnya bupati untuk bisa mengimbau atau mengerahkan seluruh instansinya untuk bisa mengikuti donor darah kembali seperti sedia kala.
“Sebetulnya imbauan ini sebelumnya kami sudah mengadakan audiens dan dan sudah diberikan imbauan,” paparnya.
Reni menjelaskan, untuk syarat donor darah harus sehat kondisi badan secara umum, tidak pusing, batuk, filek dan lain-lain. Tidak mengkonsumsi obat selama tiga hari, cukup tidur selama enam jam, bagi wanita tidak sedang hamil, menyusui, dan tidak datang menstruasi dan berat badan minimal di atas 45.
“Jadi saya mengimbau untuk seluruh masyarakat Cianjur, pemerintah, dan swasta walaupun tidak ada kegiatan masal yang dilakukan mohon kepeduliannya untuk bisa datang mendonorkan darahnya, agar seluruh pasien yang membutuhkan darah bisa teratasi,” pungkasnya.(job3/sri)