Cianjurekspres.net – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Barat memperbarui aplikasi Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jawa Barat (Pikobar) secara komprehensif.
Kepala Diskominfo Provinsi Jawa Barat, Setiaji mengatakan, data yang disajikan di solidaritas memuat informasi jenis dan status alokasi bansos yang dilengkapi jumlah total penerima manfaat di masing-masing wilayah.
“Jadi di dalamnya khusus berkaitan dengan bansos, masyarakat nanti bisa melihat data penerima bansos, siapa saja, dan dari mana sumbernya. Di situ tersajikan, penerima PKH berapa juta Kepala Keluarga (KK), terus bansos provinsi berapa Kepala Keluarga,” kata Setiaji dalam keterangan tertulisnya, Jumat (5/6/2020).
Baca Juga:Jangan Khawatir, Pemprov Jabar Pastikan Perantau Dapat BansosIDAI Rekomendasikan Belajar Di Rumah Hingga Desember 2020
Ia menjelaskan, penerima setiap pintu bantuan baik dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan non-DTKS, dimuat. Pun demikian dengan jumlah penerima bansos di setiap kabupaten/kota. Dengan begitu, masyarakat, khususnya penerima bansos, mengetahui mereka mendapat bantuan dari pintu yang mana.
“Kami juga melindungi data privasi penerima bansos. Data yang ditampilkan tidak gamblang. NIK yang kami tampilkan digit depan dan belakang, termasuk nama penerima,” imbuhnya.
Selain itu, pihaknya membuka fitur aduan di aplikasi Pikobar. Warga Jabar yang terdampak Covid-19, tapi tidak terdata, dapat mengadu melalui fitur tersebut. Begitu juga ketua RW bisa mengusulkan penerima bansos dengan melampirkan identitas, lokasi, dan permasalahan yang terjadi di lingkungannya.
“Penyaluran bansos tahap 1 ada data yang salah atau orang tersebut tidak layak, kita perbaiki lagi. Atau masyarakat bisa mengecek di sana. Kedua, menambah data-data tadi, misalnya ada orang yang terdampak baru, bisa dimasukkan melalui Solidaritas di Pikobar,” tutupnya.(rls/**)