Cianjurekspres.net – Keputusan membuka kembali sekolah akan ditetapkan berdasarkan pertimbangan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, bukan sepihak oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
“Harus diketahui bahwa Kemendikbud sudah siap dengan semua skenario. Kami sudah ada berbagai macam. Tapi tentunya keputusan itu ada di dalam Gugus Tugas, bukan Kemendikbud sendiri. Jadi, kami yang akan mengeksekusi dan mengoordinasikan,” tegas Mendikbud, Nadiem Makarim belum lama ini.
“Tapi keputusan kapan, dengan format apa, dan seperti apa, karena ini melibatkan faktor kesehatan, bukan hanya pendidikan, itu masih di Gugus Tugas,” sambungnya.
Baca Juga:Sepakat Gelar Salat Idul Fitri Berjamaah, Herman: Ikuti Protokol KesehatanKang Emil Terima Bantuan Alkes dari Menteri BUMN
Nadiem pun mengatakan rumor ataupun pemberitaan terkait kabar Kemendikbud akan membuka sekolah pada awal tahun ajaran baru di bulan Juli tidak benar.
“Kami tidak pernah mengeluarkan pernyataan kepastian, karena memang keputusannya bukan di kami. Jadi mohon stakeholders atau media yang menyebut itu, itu tidak benar,” ujarnya.
Lebih lanjut Nadiem menjelaskan, bahwa di banyak negara, awal tahun ajaran baru relatif tetap. Adapun demikian, penyesuaian metode belajar disesuaikan dengan kondisi dan status kesehatan masyarakat di masing-masing wilayah.
“Kemendikbud menilai saat ini tidak diperlukan adanya perubahan tahun ajaran maupun tahun akademik. Tetapi metode belajarnya apakah belajar dari rumah atau di sekolah akan berdasarkan pertimbangan gugus tugas,” pungkasnya.(net/*)