Cianjurekspres.net – Kasus positif di Jawa Barat tercatat diangka 951 orang pukul 12.00 WIB, namun di pukul 16.00 meningkat menjadi 969 orang yang positif.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 (Coronavirus Disease) Jawa Barat sekaligus Kadinkes Jawa Barat, dr Berli Hamdani.
Sementara untuk pasien yang sembuh dari 96 orang menjadi 103 orang, pasien Covid-19 yang meninggal pun bertambah 1 sehingga menjadi 79 orang.
“Ada tren baik untuk yang sembuh, tapi untuk penambahan kasusnya pun menjadi cukup tinggi. Selain itu yang masih memprihatinkan adanya yang positif kemudian meninggal, tentunya ini berpengaruh terhadap kebijakan kita,” ujar dr Berli di Gedung Sate, Selasa (28/4/2020).
Data Orang Dalam Pemantauan (ODP) ada 39.281 meningkat 0,3% dan orang dengan pemantauan 77, 45% sudah selesai dilakukan pemantauan sehingga ada 8.858 orang lagi yang masih dalam pemantauan,
sementara Pasien Dalam Pengawasan (PDP) ada 4.439 pasien meningkat 0,75% dan pasien yang sudah selesai dalam pengawasab 53,46% sehingga 2.066 pasien masih proses pengawasan.
Sementara data Rapid Diagnostic Test (RDT) atau test diagnostik cepat merupakan test yang digunakan sebagai skrining medis awal untuk mendeteksi Covid-19.
Pada hasil RDT yang Reaktif akan dilakukan pemeriksaan konfirmasi lebih lanjut dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) 96.902 orang dan 2.103 menunjukan reaktif, 80.413 non-reaktif.
“Jumlahnya untuk hasil RDT belum ada perubahan seperti sebelumnya, masih banyak di klaster di Bodebek dan Bandung Raya. Untuk yang terbukti reaktif akan dites dengan PCR namun saat ini masih menunggu regency peralatannya. Semoga besok alatnya sudah datang,” tambahnya.
Sehingga yang sudah ada di daftar tunggu pemeriksaan akan langsung diperiksa, ia pun menargetkan penyelesaian pemeriksaan hingga akhir pekan.
Ia menyebut RDT yang masih tersisa sekitar 4.000, dan saat ini Pemprov Jabar sedang melakukan pemesanan pertambahan kembali untuk bisa mencapai alat hingga 300 ribu.
Ia menyebut, mulai Mei akan dilakukan trashing untuk RDT di luar wilayah PSBB (Pembatasan Sosial Berkala Besar). Sementara untuk wilayah PSBB akan langsung dilaksanakan swab dan PCR.
“Semoga besok semua logistik PCR bisa kami terima untuk segera dilakukan tes di wilayah PSBB, minimalnya setengahnya dulu juga gak papa,” tutupnya.(Nida Khairiyyah/**)