Cianjurekspres.net – Sejumlah Kepala Desa di Kabupaten Cianjur mengaku agak kewalahan , karena semua warganya ingin mendapatkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari anggaran Dana Desa (DD) dengan alasan terkena dampak virus Korona (Covid-19).
Seperti pengakuan Kepala Desa Gelaranyar, Kecamatan Pagelaran, Jenal. Dia mengaku bahwa semua warga ingin mendapatkan bagian atau bisa menerima jatah bantuan BLT dari desa. “Pusing saya, semua warga minta kebagian bantuan langsung tunal (BLT) dari Dana Desa sebesar Rp600 ribu,” kata Jenal, Selasa (21/4/2020).
Jenal mengatakan, memang tidak ada kendala pada saat akan menyalurkan bantuan langsung tunai tersebut. Menurutnya sesuai dengan besaran jumlah DD yang diterimanya, ia akan menyisihkan 30 persennya untuk BLT.
“Untuk Desa Gelaranyar akan kita sisihkan 30 persen dari DD untuk bantuan dampak Covid-19,” katanya.
Baca: Kemensos Tambah KPM Program Sembako
Kepala Desa Gadog, Kecamatan Pacet, Miftahudin mengatakan, dari anggaran DD kurang lebih sebesar Rp900 juta akan mengalokasikan untuk BLT 30 persennya.
“Jadi DD tahap satu ini pencairannya sekitaran 40 persen, dengan begitu akan kita alokasikan semuanya bagi peruntukan BLT,” katanya.
Dia meyebutkan, hal tersebut dilakukan agar terpenuhi untuk kebutuhan penyaluran BLT selama 3 bulan ke depan yakni bulan April, Mei, dan Juni.
“Namun tetap untuk datanya kita masih menunggu dari Dinas Sosial Kabupaten Cianjur, berapa kuota warga yang benar-benar akan menerima bantuan tersebut,” katanya.
Sementara itu Kepala Desa Cibadak, Kecamatan Cibeber, Elan Hermawan mengatakan, dari total DD yang diterima yakni Rp1,2 miliar maka pihaknya akan mengalokasikan anggaran penanganan Covid-19 sebesar 35 persennya.
“Kita akan mengalokasikan anggaran 35 persen dari jumlah total DD yang diterima. Akan tetapi kita akan berupaya semaksimal mungkin agar bisa mencukupi untuk kebutuhan penanganan Covid-19, pasalnya banyak sekali warga yang ingin mendapatkan BLT,” katanya.(yis/red/*)
Warga di Cianjur Berebut BLT Dana Desa
