Cianjurekspres.net – Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus mengintensifkan Rapid Diagnostic Test (RDT) masif di 10 kabupaten/kota yang sedang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 (Coronavirus Disease) Jawa Barat, Berli Hamdani.
Menurut Berli, test masif targetnya adalah 0,6% populasi di wilayah yang sedang menerapkan PSBB. Sehingga, target jumlah warga Jawa Barat yang akan di tes cepat ini akan terus bertambah, melampaui angka 71.451 pertanggal 20 April 2020.
Hanya saja, Berli mengakui masih terdapat kendala dalam upaya menggelar test masif di kota kabupaten yang menerapkan PSBB.
“Kita masih kekurangan alat untuk melakukan RDT. Belum datang semua,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, Rabu (22/4/2020).
Ditambahkan Berli, persediaan alat untuk RDT yang tersedia di Provinsi Jawa Barat sudah semakin menipis. Hingga saat ini, menurut Berli, sebanyak 96.000 alat rapid test sudah disebarkan ke 27 kabupaten/kota di Jawa Barat.
Terkait potensi penambahan jumlah kasus positif Covid-19 di Jabar seiring dengan digelarnya tes cepat, menurut Berli, tenaga kesehatan yang ada di Jabar sudah siap mengantisipasi lonjakan jumlah kasus positif Covid-19.
“Hanya saja, para tenaga kesehatan ini masih perlu dilengkapi APD yang sesuai standar WHO, sehingga merekapun terlindungi dari potensi terpapar virus, saat menangani mereka yang positif Covid-19,” tuturnya.
Ditambahkan Berli, kurangnya APD standar yang digunakan para nakes saat penanganan Covid-19, juga menjadi prioritas Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar, untuk segera dilengkapi ketersediaannya.(rls/**)