Cianjurekspres.net – Hari pertama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Bandung Raya, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dan Forkopimda meninjau lima jalan protokol dan pintu masuk tol.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat, Daud Achmad menyebut, masyarakat masih ada yang tidak mematuhi peraturan sehingga banyaknya adanya pelanggaran di hari pertama PSBB.
“Perlu saya sampaikan pada saat gubernur dan Forkopimda melakukan pemantauan bahwa secara umum menurun 70 persen, walaupun masih ada orang yang di cek masih ada pelanggaran, dari ahsil peninjauan langsung tersebut, rata-rata pelanggarannya masih ada yang tidak mengikuti protokol kesehatan,” kata Achmad dalam konferensi pers online, Rabu (22/4/2020).
Ia melanjutkan, menurut hasil pantauan secara langsung masyarakat masih banyak yang keluar hanya untuk melihat-lihat bukan untuk keperluan yang penting. Ia pun menyebut, dalam setiap pos ada tiga hal wajib yang di cek yakni protokol kesehatan, salah satunya protokol transportasi.
“PSBB mengenai pembatasan kegiatan, beberapa bidang pekerjaan. Beberapa instansi perusahaan yang dibolehkan menjadi sulit untuk mengceknya, tadi gubernur memberikan mandat agar ini bisa di cek dengan mengeluarkan surat edaran kepada perusahaan, agar bisa memberikan keterangan kepada pegawainya,” jelasnya.
Ia mengatakan, untuk masyarakat, jika akan ke luar wilayah harus meminta izin kepada RT dan diyakini bisa lebih efektif. Serta jika ada masyarakat ke luar rumah bisa dikeluarkan surat teguran.
“Kemudian diharapkan di PSBB ini setelah 14 hari bisa turun penderita positif, di samping kami melakukan tes kepada masyarakat,” ucapnya.
Lima tempat yang di kunjungi dan di cek diantaranya Jalan Pasteur, Cimindi, Pintu Tol Padalarang, Pintu Tol Kopo perbatasan kota dan Kabupaten Bandung, dan wilayah Sumedang-Jatinangor di daerah Cibesi.
“Rata-rata pelanggarannya masih ada yang tidak mengikuti protokol kesehatan. Tadi di mobil ada yang duduk berdua di depan langsung di suruh pindah ke belakang, terus cek mobil box sudah memenuhi protokol dan membawa surat dari perusahaan dan yang dibawanya logistik,” paparnya.
Sementara itu, mengenai mudik masih dalam pembahasan agar mudik ini tidak terjadi di masayarakat.(Mochammad Nursidin/**)