Cianjurekspres.net – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Cianjur menyebutkan kemungkinan tidak akan melaksanakan rukyatul hilal (Pemantauan Hilal) untuk menentukan awal puasa Ramadan 1441H. Hal ini merujuk protokol pelaksanaan rukyatul hilal yang diterbitkan Kementerian Agama RI.
Kepala Penyelenggara Syariah, Kemenag Cianjur, H. Deddy Wijaya mengatakan, pihaknya akan menyerahkan hasil pemantauan hilal dari Kemenag Kabupaten Sukabumi sebagai perwakilan.
“Sesuai anjuran pusat terkait protokol pemantauan, bagi wilayah yang tidak terdapat tempat untuk pemantauan hilal seperti Kemenag Cianjur sebaiknya tidak harus ikut serta melaksanakan, karena petugasnya pun dibatasi,” tuturnya saat dihubungi cianjurekspres.net, Minggu (19/4/2020).
Baca Juga:Update Covid-19 Cianjur: Kasus ODP dan PDP Terus BertambahPilkada 2020 Diundur, Larangan Mutasi Pejabat Masih Berlaku?
Deddy menyebut, pemantauan hilal dilaksanakan bersama dengan Kemenag Kabupaten Sukabumi dan Kota Sukabumi setiap tahunnya di Pusat Observasi Bulan (POB) Cibeas, Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.
Akan tetapi, sesuai dengan protokol rukyatul hilal 2020 ini, Kemenag pusat menganjurkan hasil pemantauan hilal diwakilkan oleh Kemenag cabang yang mempunyai tempat pelaksanaan pemantauan hilal.
Hal tersebut juga dikatakan Deddy, dikarenakan petugas harus dibatasi dengan tidak lebih dari lima orang.
Sementara itu, pihaknya juga baru akan menggelar musyawarah terkait protokol pemantauan hilal tersebut bersama jajaran Kementerian Agama Kabupaten Cianjur pada hari Senin, 20 April 2020.
“Kami pun baru akan rapat nanti Senin. Tapi kemungkinan besar hasilnya tetap kami tidak akan ikut serta melaksanakan pemantauan hilal pada tanggal 23 April nanti. Kami serahkan sepenuhnya hasil pemantauan dari perwakilan saja untuk sidang Isbat nanti, mudah-mudahan semuanya tetap berjalan lancar, walaupun tahun ini sangat berbeda kalau dibanding tahun sebelumnya,” pungkasnya.(Rida R Azizah/*)