Refocusing Anggaran Jabar untuk Covid-19 Tertinggi

Refocusing Anggaran Jabar untuk Covid-19 Tertinggi
0 Komentar

Cianjurekspres.net – Persentase refocusing anggaran untuk percepatan penanggulangan Covid-19 (Coronavirus Disease) secara nasional, Jawa Barat berada paling tinggi. Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Setiawan Wangsaatmaja.
Anggaran hasil refocusing untuk bidang kesehatan, penanganan dampak ekonomi dan jaring pengaman sosial.
“Jadi bukan nominal dari berapa yang kita refocusing dan berapa nilainya. Tetapi persentase anggaran yang kita refocusing dibandingkan dengan APBD. Jadi Jawa barat paling tinggi,” ungkap Setiawan dalam keterangan tertulisnya yang diterima redaksi, Sabtu (18/4/2020).
Iwan (sapaan akrabnya) menyebut, persentase Jabar yang tinggi tersebut menunjukkan komitmen anggaran dan keseriusan untuk menanggulangi Covid-19.
“Artinya bahwa Jawa Barat ini mempunyai kepedulian yang sangat tinggi yang sangat concern mengatasi pandemik ini. Ini diapresiasi oleh Kementerian Dalam Negeri dan juga kementerian keuangan, ini dijadikan contoh untuk daerah lain,” katanya.
Menurut data yang dipaparkan Mendagri Tito Karnavian, alokasi anggaran nasional penanganan Covid-19 berjumlah Rp. 56 triliun.
Alokasi tersebut terbagi tiga pos, yakni penanganan kesehatan 42,60 persen, penanganan dampak ekonomi 12,60 persen dan penyediaan jaring pengaman sosial (safety social net) 44,80 persen.
Untuk diketahui persentase alokasi penanganan bidang kesehatan untuk Jawa Barat sebesar 6,26 persen, DKI Jakarta 3,04 persen, Jawa Timur 2,69 persen, Banten 2,33 persen dan Jawa Tengah 1,57 persen.
Sementara anggaran penanganan dampak ekonomi untuk Jawa Barat 1,50 persen, Jawa Tengah 1,13 persen, Jawa Tengah 0,77 persen, DKI Jakarta 0,57 persen dan Banten 0,24 persen.
Sedangkan penyediaan jaring pengaman sosial Jawa Barat 9,63 persen, DKI Jakarta 8,65 persen, Banten 7,05 persen, Jawa Tengah 4,61 persen dan Jawa Timur 3,33 persen.
Namun tidak dipungkiri dari hasil paparan Mendagri, masih ada kabupaten/kota di Indonesia yang masih belum maksimal dalam refocusing. Begitu pun Jawa Barat tidak luput dari pantauan, seperti Kabupaten Bandung, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bogor, Kota Cimahi, Kota Bandung dan Kota Depok.
Oleh karena itu, Kang Iwan mengimbau kabupaten/kota yang belum maksimal dalam refocusing untuk menelaah kembali anggaran yang dapat dialihkan untuk menangani Covid-19.
Namun, tutur Kang Iwan, berdasarkan arahan Mendagri refocusing jangan terlalu lama mengingat penganganan Covid-19 tidak dapat ditunda-tunda.

0 Komentar