Penambahan Saldo KPM Cegah Korona Kacau

Penambahan Saldo KPM Cegah Korona Kacau
ilustrasi sembako.(Foto/dok Cianjur Ekspres)
0 Komentar

“Jadi, pas kedatangan pak Menteri Sosial RI Juliari P Batubara ke Cianjur, ngomong ke pak Plt Bupati Herman Suherman agar untuk abon segera diganti dengan daging segar,” kata Eli.
Eli mengatakan, untuk pendistribusian bantuan sembako pada Februari ke Maret itu sifatnya informasi yang diterima dadakan. Sehingga di beberapa kecamatan lainnya ada yang memang masih mengikuti aturan awal, namun memang ada penambahan di bobot beras yang tadinya 9 kilogram menjadi 13 kilogram.
“Untuk bulan Maret ke April itu kita tegaskan ke para tikor kecamatan agar pendistribusian bantuan sembako harus sesuai dengan Pedum, yakni sumber karbohidrat (beras), sumber protein hewani seperti kkan, daging ayam atau dading sapi segar, protein nabati seperti kacang-kacangan, sumber vitamin dan mineral seperti sayur-mayur dan buah-buahan,” katanya.
Dia mengatakan, apabila ada temuan di lapangan bahwa KPM masih menerima bantuan sembako tidak sesuai dengan Pedumnya, maka pihaknya tidak segan-segan untuk memberikan sanksi tegas bagi para penyuplai komoditi sembako tersebut.
“Apabila ada laporan dan temuan di lapangan KPM ini menerima bantuan sembako tidak sesuai dengan pedum, maka akan kita berikan sanksi tegas,” ujarnya.
Menurutnya, apabila masih ada warga miskin yang tak mendapatkan bantuan sembako dari program Kemensos RI. Maka ia pun saat ini tengah berupaya melakukan koordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.
“Apabila memang ada warga yang benar-benar tidak mampu namun tidak mendapatkan bantuan sembako, dengan alasan data baik itu KTP dan KK maka dipersilahkan untuk merekap datanya melalui desa dan dilanjutkan ke kecamatan. Selanjutnya akan kita Dinsos akan merekom ke Disdukcapil,” paparnya.
Eli berharap sekali pendistribusian sembako bagi KPM pada April nanti kepada semua Tikor Kabupaten untuk melaksanakan sesuai dengan instruksi dari Kementerian Sosial RI. “Mau tidak mau mereka para suplayer pun harus mengikuti aturan sesuai dengan pedum,” jelasnya.
Langkah Tegas
Sekjen LSM Pemuda Kabupaten Cianjur, Mustopa, menerangkan, sejak pertama kali digulirkan Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang kemudian sejak Januari 2020 bertransformasi menjadi Program Sembako, pada pelaksanaannya terus saja ditemukan masalah. Mayoritas temuan masalah terkait kualitas dan kuantitas barang (komoditi) yang dipasok oleh para suplayer, baik itu beras, telur, abon ataupun kacang hijau.

0 Komentar